Blakblakan! Panitia Nasional Sebut Kongres HMI di Surabaya Penuh Dinamika, Ngaret Tiga Hari

25 Maret 2021, 21:15 WIB
Samri Abdullah, salah satu Panitia Nasional Kongres (Panasko) ke-31 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berlangsung di Kota Surabaya, Jawa Timur. /Dokumen Samri Abdullah

KABAR BANTEN - Penyelenggaraan Kongres ke-31 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang digelar di Kota Surabaya pada 17 Maret 2021 lalu dibuka Presiden Jokowi.

Acara pembukaan kongres HMI tersebut digelar dengan beberapa skema zonasi Hibrid dengan lokus utama dari Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur dan dihadiri oleh jajaran Kabinet Indonesia Maju, Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa timur, Kahmi nasional dan daerah serta Pejabat Provinsi dan Kota Surabaya.

Acara kongres HMI yang seharusnya berlangsung selama satu minggu sejak 17 hingga 22 Maret 2021, tidak sesuai rencana.

Banyak dinamika dalam proses kongres yang terjadi, membuat kongres HMI ngaret selama 3 hari dan baru menyelesaikan pemilihan hingga terpilih ketua Umum HMI yang baru yakni Raihan Ariatama Sebagai Fotmature KETUM PB HMI 2021-2023.

Baca Juga: Usung Gagasan Empowering, Raihan Ariatama Menang Telak dalam Pemilihan Ketua Umum PB HMI

Salah satu Panitia Nasional Kongres (Panasko) HMI, Samri Abdullah kepada Kabar-Banten.com blakblakan menyampaikan bahwa kongres yang berlangsung di Islamic Center Surabaya berlangsung alot dengan berbagai dinamika dan atmosfer yang penuh ketidakpastian kapan akan berakhir.

Samri Abdullah mengatakan, pihaknya terlibat aktif dalam memaksimalkan urusan-urusan teknis lapangan dengan berkolaborasi bersama Panitia Lokal (Panlok) sebagai tuan rumah kongres HMI di Kota Surabaya.

Samri mengakui memang antara Panasko dan Panlok ada beberapa hal yang diributkan, yang bukan hanya persoalan substansi tapi juga terhadap persoalan yang lebih condong ke hal yang bersifat tabiat yang tanpa terduga.

Baca Juga: Masuk Hari ke-8, Munaskoh PB HMI ke-24 Berujung Ricuh, Ternyata Ini Sebabnya!

Hal tersebutlah yang mengakibatkan adanya saling tindik tanggung jawab teknis maupun strategis. Meski demikian, kata dia, hal tersebut dimaklumi karena memang begitulah proses yang terjadi.

"Provokasi kadang susah memilah disebabkan sudah habis tenaga dan berbaur menjadi emosi yang tak terkontrol dengan normal," ujar Samri Abdullah, kepada Kabar-Banten.com melalui saluran WhatsApp, Kamis, 25 Maret 2021.

Samri berharap, keluhan dan cerita akan kongres ke-31 HMI di Surabaya menjadi pelajaran untuk kongres HMI kedepan yang lebih baik.

Baca Juga: Sejumlah Kandidat Ketua Umum HMI Pastikan Tak Ada Kongres Tandingan

Terakhir, selaku Panasko, Samri Abdullah menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Jawa Timur, Ibunda Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur, Bupati, Wali Kota,TNI dan Polri, seluruh Jajaran Pejabat dan Masyarakat Surabaya dalam memberikan kemudahan dan kepercayaan penuh Kepada PB HMI untuk bisa melangsungkan kongres ke-31.

"Atas semua upaya dan bantuan yang diberikan, kami (PB HMI) mendo'akan Jawa Timur maju dan sejahtera, baik warga, kabupaten dan kota," ujar Samri Abdullah.

"Mewakili, Panasko dan PB HMI, kami mohon maaf jika selama proses pelaksanaan hingga berakhirnya kongres terdapat banyak kesalahan kekurangan dan kesalahpahaman diantara kader HMI dan semua warga maupun Aparat dalam menjaga keamanan dan citra Jawa timur serta Kota Surabaya," sambung Samri Abdullah.***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler