Ini Penyebab Malam Terasa Lebih Dingin di Pulau Jawa, Termasuk Provinsi Banten

8 Juli 2021, 10:46 WIB
Penjelasan BMKG mengenai udara malam terasa lebih dingin dari sebelumnya. /BMKG

KABAR BANTEN- Saat ini, beberapa daerah di Pulau Jawa termasuk Provinsi Banten, banyak yang memperbincangkan udara malam terasa lebih dingin.

Masyarakat menghubungkan kondisi udara malam terasa lebih dingin dengan fenomena Aphelion, tapi benarkah demikian.

Fenomena suhu udara malam terasa lebih dingin di Pulau Jawa termasuk Provinsi Banten, sebetulnya merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau pada Juli-September.

Baca Juga: Sempat Turun di Hari ke-4 PPKM Darurat, Kini Warga Terpapar Covid-19 di Kota Cilegon Naik 4 Kali Lipat

Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT termasuk Provinsi Banten, menuju periode puncak musim kemarau.

Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur, yang berasal dari Benua Australia.

Dikutip Kabar Banten dari BMKG, Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Herizal, Rabu 7 Juli 2021, mengatakan, pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin.

"Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia, " kata Herizal.

Baca Juga: Billy Syahputra Didatangi Amanda Manopo, Bawa Roti Asmara ke Lokasi Syuting, Uya Kuya Komentar Begini

“Angin monsun Australia yang bertiup menuju wilayah Indonesia melewati perairan Samudera Indonesia yang memiliki suhu permukaan laut juga relatif lebih dingin," katanya.

"Sehingga mengakibatkan suhu di beberapa wilayah di Indonesia terutama bagian selatan khatulistiwa Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, termasuk Banten, terasa juga lebih dingin,”sambung Herizal.

Dia mengatakan, selain dampak angin dari Australia, berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa hingga Nusa Tenggara turut berpengaruh ke suhu yang dingin di malam hari.

Baca Juga: Terdampak PPKM Darurat, Via Vallen Rela Teleponan 12 Jam Bareng Pacar, Uwu Banget Sih

Sebab, tidak adanya uap air dan air menyebabkan energi radiasi yang dilepaskan oleh bumi pada malam hari tidak tersimpan di atmosfer.

"Tak hanya itu, langit yang cenderung bersih awannya akan menyebabkan panas radiasi balik gelombang panjang ini langsung dilepas ke atmosfer luar, " ujar Herizal.

“Sehingga kemudian membuat udara dekat permukaan terasa lebih dingin terutama pada malam hingga pagi hari. Hal ini yang kemudian membuat udara terasa lebih dingin terutama pada malam hari,” lanjut Herizal.

Baca Juga: Mau Lanjut Kuliah? Yuk Intip 10 Perguruan Tinggi Terbaik di Banten

Mengenai aphelion yang berdampak pada suhu udara saat malam, Herizal mengatakan bahwa posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi Aphelion.

Tapi, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer permukaan. Aphelion, kata dia, merupakan fenomena astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli.

“Sementara itu, pada waktu yang sama, secara umum wilayah Indonesia berada pada periode musim kemarau. Hal ini menyebabkan seolah aphelion memiliki dampak yang ekstrem terhadap penurunan suhu di Indonesia,” tuturnya.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Gampang Banget Jatuh Cinta, Siapa Saja?

Fenomena ini, tambah Herizal, merupakan hal yang biasa terjadi tiap tahun, bahkan hal ini pula yang nanti dapat menyebabkan beberapa tempat seperti di Dieng dan dataran tinggi atau wilayah pegunungan lainnya, berpotensi terjadi embun es yang dikira salju oleh sebagian orang.

Sementara itu, Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, mengatakan, berdasarkan pengamatan BMKG di seluruh wilayah Indonesia, saat ini memang rata-rata suhu minimum dan maksimum.

Baca Juga: Awas Hoaks, Beredar Link Pendaftaran Bantuan PPKM Mengatasnamakan Kemensos

Diwilayah Indonesia bagian selatan ekuator seperti Pulau Jawa, Bali dan Nusa Tenggara, umumnya lebih rendah dibandingkan wilayah lainnya yang berada di utara dan/atau di sekitar ekuator.

“Suhu udara minimum berkisar antara 14 - 21 derajat Celsius dengan suhu terendah tercatat di Maumere dan Tretes Pasuruan, "ungkapnya.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler