KABAR BANTEN - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali menerbitkan Emergency Use Authorization (EUA), kali ini untuk vaksin Covid-19 Moderna.
Untuk vaksin Covid-19 Moderna ini, dikembangkan dengan platform mRNA, yang diperoleh melalui COVAX facility dari jalur multilateral dan diproduksi oleh Moderna TX., Inc USA.
Sebelumnya, sudah ada empat jenis vaksin yang digunakan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia selain vaksin Covid-19 Moderna.
Baca Juga: Ragu Keamanan dan Khasiat Vaksin Covid-19?, Ini Penjelasan Lengkap BPOM
Keempat vaksin tersebut, adalah CoronaVac dari Sinovac Life Science China, Vaksin AstraZeneca dan Vaksin Sinopharm.
Lalu apa perbedaan vaksin Covid-19 Moderna, dibandingkan empat vaksin lainnya, terutama Sinovac dan AstraZeneca?.
Dikutip kababanten.pikiran-rakyat.com dari pom.go.id, penggunaan, jarak vaksinasi, reaksi, dan keampuhan vaksin Covid-19 Moderna.
Penggunaan
Untuk vaksin Covid-19 Moderna ini digunakan dengan indikasi pencegahan yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 untuk orang berusia 18 tahun ke atas.
Jarak vaksinasi
Diberikan secara injeksi intramuscular, dosis 0,5 mL dengan 2 kali penyuntikan dalam jarak waktu vaksinasi pertama dan kedua sekitar satu bulan.
Reaksi dan keamanan
Secara umum, keamanan vaksin ini dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2.
Kejadian reaksi yang paling sering timbul dari penggunaan vaksin ini, antara lain nyeri pada tempat suntikan, kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, nyeri sendi, dan menggigil.
Efikasi
Berdasarkan data uji klinik fase 3 pada tanggal 21 November 2020, efikasi vaksin Covid-19 Moderna untuk mencegah keparahan sebesar 94,1 persen pada kelompok usia 18 hingga di bawah 65 tahun dan 86,4 persen pada kelompok usia 65 tahun ke atas.
Salah satu poin kritikal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan vaksin ini adalah dalam hal penyimpanan dan distribusinya.
Jenis vaksin Covid-19 Moderna merupakan vaksin mRNA yang memerlukan teknologi penyimpanan berbeda dari jenis vaksin dari platform inactivated virus yang sebelumnya telah memperoleh EUA.
Vaksin ini perlu sarana penyimpanan pada suhu -200 C. Karena kebutuhan teknologi khusus tersebut, vaksin ini akan diserahkan ke Indonesia bersamaan dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya.***