Jangan Lewatkan, Ada Fenomena Langka 'Bulan Biru' atau Blue Moon pada Minggu 22 Agustus 2021

19 Agustus 2021, 15:38 WIB
Ilustrasi Bulan Biru. Fenomena langka Bulan Biru atau Blue Moon akan terjadi pada Minggu 22 Agustus 2021. /Pixabay/Activedia/

KABAR BANTEN - Fenomena langka Bulan Biru atau Blue Moon akan terjadi pada Minggu 22 Agustus 2021.

Bulan Biru atau Blue Moon sebagai fenomena langka astronomi ini sebelumnya terjadi pada 22 Mei 2016 dan 19 Mei 2019.

Fenomena Bulan Biru atau Blue Moon disebut akan kembali terjadi pada 20 Agustus 2024 dan 20 Mei 2027 mendatang.

Baca Juga: Menguak Karakter Seseorang dari Bentuk Bibir Menurut Primbon Jawa

Informasi fenomena langka Bulan Biru atau Blue Moon disampaikan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melalui akun instagramnya, Kamis 19 Agustus 2021.

"Sobat LAPAN! Sudah tahu belum besok Minggu 22 Agustus 2021 akan ada fenomena Bulan Biru (Blue Moon)," tulis instagram @lapan_ri.

Apakah Bulan Biru berarti bulannya berwarna biru?

Peneliti Pusat Pusat Sains Antariksa LAPAN Andi Pangerang menjelaskan, ternyata fenomena blue moon pada hakikatnya bukan berarti bulannya berwarna biru.

Dijelaskan bahwa asal-usul historis istilah Bulan Biru ada dua definisi yang sebenarnya juga masih bisa dikatakan simpang siur.

"Dan kebanyakan menganggapnya sebagai suatu interpretasi yang salah," tulis LAPAN.

Definisi pertama, Bulan Biru Musiman (Seasonal Blue Moon), yakni bulan purnama ketiga dari salah satu musim astronomis yang di dalamnya terjadi empat kali bulan purnama.

Definisi kedua, Bulan Biru bulanan (Monthly Blue Moon), yakni bulan purnama kedua dari salah satu bulan di dalam kalender Masehi yang di dalamnya terjadi dua kali bulan purnama.

"Istilah Bulan Biru sudah ada setidaknya sejak 400 tahun lalu dari penelusuran saat ini, yang mana seorang penutur cerita rakyat berkebangsaan Kanada Dr. Philip Hiscock mengusulkan bahwa penyebutan Bulan Biru bermakna bahwa ada hal yang ganjil dan tidak akan pernah terjadi," kata Andi Pangerang.

Lebih lanjut dijelaskan bahwa Bulan Biru benar-benar terlihat biru dapat terjadi secara langka dan tidak ada hubungannya dengan kalender, fase bulan atau jatuhnya musim, melainkan akibat dari kondisi atmosfer.

"Abu vulkanik dan kabut asap, droplet di udara atau jenis awan tertentu dapat menyebabkan bulan purnama tampak kebiruan," kata Andi.

Lebih lanjut Andi menjelaskan bahwa Bulan Biru Musiman terjadi sedikit lebih jarang daripada Bulan Biru Bulanan.

"Dalam 1100 tahun antara 1550 dan 2650 ada 408 Bulan Biru Musiman dan 456 Bulan Biru Bulanan," kata dia.

"Dengan demikian baik Bulan Biru Musiman atau Bulan Biru Bulanan kira-kira terjadi setiap dua atau tiga tahun," kata Andi menambahkan.

Dijelaskan bahwa purnama pada 22 Agustus 2021 termasuk ke dalam Bulan Biru Musiman. 

"Di dalam Almanak Petani Maine di Amerika Serikat, purnama ini dinamakan sebagai Purnama Sturgeon dikarenakan pada bulan Agustus, ikan Sturgeon (ikan penghasil kaviar) muncul ke permukaan danau sehingga mudah ditangkap," ungkap Andi.

Purnama ini, lanjutnya, juga memiliki nama lain: Purnama Jagung Hijau (Green Corn Moon), Purnama Ceri Hitam (Black Cherry Moon) dan Purnama Terbang Tinggi (Flying Up Moon).

Andi menjelaskan, umumnya, dalam sebuah musim astronomis (yang ditandai oleh solstis ataupun ekuinoks) dapat terjadi tiga kali Bulan Purnama.

Hal ini dikarenakan durasi musim untuk musim gugur (belahan utara) dan musim dingin (belahan utara) rata-rata 89,5 hari, sedangkan durasi musim untuk musim semi (belahan utara) dan musim panas (belahan utara) rata-rata 93 hari.

Sedangkan rata-rata lunasi (satu siklus periode sinodis Bulan mengelilingi Bumi) sebesar 29,53 hari.

Baca Juga: Masuki Hari Istimewa dalam Bulan Muharram, Berikut Niat Puasa Sunah Tasu'a dan Asyura Beserta Amalannya

Sehingga 89,5 : 29,53 = 3,03 atau dibulatkan menjadi 3. 

"Akan tetapi, jika bulan purnama pertama terjadi berdekatan dengan awal musim astronomis, maka memungkinkan dalam sebuah musim astronomis terjadi empat kali Bulan Purnama," kata dia.

"Bulan purnama ketiga dalam sebuah musim astronomis yang mengalami empat kali bulan purnama inilah yang kemudian disebut sebagai Bulan Biru atau Blue Moon," katanya.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: LAPAN

Tags

Terkini

Terpopuler