KABAR BANTEN – Pelaksanaan seleksi kompetensi dasar (SKD) CPNS 2021 dengan sistem Computer Assisted Test (CAT), ternyata banyak kecurangan seperti yang terungkap di beberapa titik lokasi.
Penerapan SKD CPNS 2021 dengan sistem CAT, ternyata sistem keamanan yang diklaim aman oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN) tersebut masih bisa dibobol oleh oknum menggunakan aplikasi berbasis remote access.
Sudah berjalan sejak tahun 2013, kini perubahan sistem SKD CPNS 2021 dengan sistem CAT digulirkan agar rekruitmen Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) lebih aman.
Usulan tersebut datang dari Wakil Ketua Komisi II DPR RI Luqman Hakim, yang menegaskan bahwa perbaikan sistem dalam rekruitmen seleksi CASN sangat diperlukan, utamanya jika yang berbasis teknologi informasi.
Alasannya, perkembangan teknologi semakin hari semakin berkembang, sehingga perlu terus ada improvisasi.
“Internet di dalam teknologi informasi itu adalah perubahan yang tepat, ini sudah berjalan sejak tahun 2013 sistem (sistem CAT CASN) ini,” katanya dikutip dari dpr.go.id.
“Sekarang sudah 2021 memang sudah saatnya menurut saya ibarat mobil, di-oper lah," ujarnya.
Komisi II DPR RI sebelumnya telah mengadakan rapat internal dengan Kementerian PAN-RB, BKN dan Badan Sandi dan Siberia Negara (BSSN) terkait ditemukannya kecurangan selama proses seleksi CASN.
“Dan meminta pemerintah untuk membawa masalah dalam kecurangan-kecurangan tersebut ke ranah hukum.
Untuk itu, Luqman mendorong agar panitia seleksi CASN dapat membuka seterang-terangnya praktek kecurangan yang dilakukan di tengah seleksi CASN dan mempublikasikan setiap orang yang terlibat.
Selain itu, sanksi bagi siapapun yang melakukan kecurangan, perlu diberikan, sebagai upaya mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap seleksi CASN.
"Yang paling penting kami berharap bisa memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem rekruitmen calon ASN ini,” katanya pada kunjungan Komisi II ke Kanreg IV BKN Makassar.
Beberapa daerah di wilayah Kanreg IV BKN Makassar yang terindikasi ada praktek kecurangan dalam seleksi CAT CASN adalah di Kabupaten Buol, Toraja, Luwu, Muna Barat, Enrekang dan Sidrap.
Penemuan kecurangan-kecurangan dalam seleksi CAT CASN dipaparkannya, pertama kali diketahui dari laporan beberapa pihak tentang kronologi kejadian.
“Kemudian ditindaklanjuti oleh panitia seleksi CASN yang selanjutnya bekerjasama dengan BSSN dalam upaya mengungkap praktek kecurangan tersebut,” katanya Kepala Kanreg IV BKN Makassar Agus Sutiadi.
Sementara itu, Anggota Komisi II DPR RI Ali Mufthi mengatakan, rekrutmen calon pegawai negeri (CPNS) menjadi barometer trust (kepercayaan) publik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurutnya, seleksi CPNS dua tahun terakhir (sebelum ditemukan kecurangan di tahun 2021), sudah melahirkan PNS yang berkualitas dan berintegritas sehingga seharusnya bisa dipertahankan.
“Itu yang harus kita pertahankan (Seleksi CPNS tanpa kecurangan). Biar apa, biar kita memiliki kader-kader birokrasi ke depan,” kata Ali di Kantor Regional II BKN Surabaya, Jatim.
Ia menggarisbawahi, ada dua persoalan mendasar berkaitan dengan seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang harus diantisipasi sejak dini.
“Pertama adalah bank soal, kedua proses seleksi CAT, SKD, SKB. Tahapan proses seleksi tak boleh lepas dari pengawasan, terlebih lagi ada campur tangan teknologi juga manusia pada tahapan ini,” ujarnya.***