Hadapi Covid-19 Varin Omicron, Pemerintah Gencarkan Hal Ini ke Masyarakat

13 Februari 2022, 09:21 WIB
Ilustrasi Covid-19 /Kabar Banten/


KABAR BANTEN - Pemerintah terus berupaya menekan angka penularan kasus Covid-19 yang saat ini didominasi varian Omicron.

Upaya menekan angka penularan kasus Covid-19 varian Omicron diantaranya dengan melakukan beragam upaya pencegahan dan mendorong laju vaksinasi.

Strategi tersebut dinilai efektif menekan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Jenderal Berdarah Banten Gandeng PSSI, Gelar Piala KSAD, Pesertanya Para Santri

Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), hingga Jumat 11 Februari 2022, sekitar pukul 17.00 WIB, pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 29 persen dari total kapasitas tempat tidur dan isolasi yang disediakan untuk pasien Covid-19 secara nasional.

Sebagian besar pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit memiliki gejala ringan dan tanpa gejala (OTG).

Selain mengimbau masyarakat yang tidak bergejala dan gejala ringan Covid-19 untuk melakukan isolasi mandiri dan terpadu, pemerintah juga terus meningkatkan testing.

Hingga Kamis 10 Februari 2022, pemerintah sudah melakukan tes terhadap sekitar 400 ribu spesimen tiap harinya.

Baca Juga: Tak Ikut German Open, Ini Tanggapan Ahsan Mengenai Tur ke Eropa

"Kenaikan angka perawatan pasien ini memang harus dikontrol agar layanan kesehatan masyarakat tidak terpengaruh secara berarti. Dengan begitu, skema mendorong masyarakat yang bergejala ringan atau tanpa gejala (OTG) untuk isolasi di rumah menjadi strategi pilihan agar pasien yang lebih membutuhkan, termasuk mereka yang bergejala berat dan kritis, dapat memperoleh perawatan intensif," kata Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi, seperti dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman setkab, pada Minggu 13 Februari 2022.

Selain mengalokasikan rumah sakit bagi mereka yang lebih membutuhkan layanan intensif, pemerintah juga terus mendorong program vaksinasi nasional.

Baca Juga: Bersiap Hadapi BATC 2022, Skuat Indonesia Lakukan Hal Ini Usai Hasil Tes Swab Keluar

Hingga 9 Februari 2022, Indonesia telah memiliki lebih dari 500 juta vaksin dan hingga 11 Februari 2022 pukul 18.00 WIB, total 187,94 juta (90,24 persen) jumlah masyarakat Indonesia telah divaksinasi dosis 1 dan 134,74 juta (64,70 persen) telah divaksinasi dosis 2.

Pemerintah pun mengimbau masyarakat terutama kelompok rentan untuk mengikuti program vaksinasi baik dosis primer maupun dosis lanjutan atau booster.

"Data Kemenkes periode 21 Januari – 8 Februari 2022 menunjukkan dari 487 pasien COVID-19 yang meninggal, 66 persen di antaranya belum divaksinasi lengkap," katanya.

"Kami terus mendorong masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi yang telah disediakan secara gratis oleh pemerintah, termasuk vaksinasi booster, terutama bagi mereka yang lansia," ungkap Nadia menambahkan.

Pemberian vaksin, kata Nadia, telah terbukti secara ilmiah mampu mengurangi risiko terburuk akibat terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Weton Jawa Minggu Kliwon 13 Februari 2022, Puncak Kejayaan di Usia Tua, Menurut Primbon Jawa

"Penelitian terbaru Kemenkes, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Indonesia menunjukkan mereka yang sudah mendapatkan vaksin Sinovac dua dosis, pemberian vaksin booster setengah dosis mampu meningkatkan antibodi yang sebanding dengan dosis penuh," katanya.

Lebih lanjut Nadia menyampaikan, jarak waktu terbaik untuk mendapatkan dosis booster adalah minimal enam bulan setelah menerima vaksinasi kedua.

Kemudian, apabila seseorang mendapatkan booster di bulan ke 6-9, maka antibodi yang diproduksi bisa sampai 12,5 – 88,9 kali lipat, tergantung merek vaksin booster yang digunakan.

Baca Juga: Weton Jawa Minggu Pahing 13 Februari 2022, Cocok menjadi Ilmuwan, menurut Primbon Jawa

Menutup pernyataannya, Nadia kembali menegaskan bahwa vaksinasi bukan satu-satunya cara untuk mampu mengurangi dampak terburuk Covid-19.

"Cara terbaik adalah melengkapi vaksinasi bersama protokol kesehatan yang disiplin seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak," ujarnya.

"Lewat semua cara pencegahan yang bisa dilakukan baik oleh pemerintah dan masyarakat, diharapkan penularan Covid-19 yang didominasi Omicron bisa segera dilalui dan dikendalikan secepatnya," ucapnya menambahkan.***

Editor: Yomanti

Tags

Terkini

Terpopuler