5 Permintaan LDII untuk Presiden dan Wapres RI Terpilih Prabowo-Gibran

- 25 April 2024, 09:45 WIB
Prabowo Subianto saat menghadiri Rakernas LDII pada 2023.
Prabowo Subianto saat menghadiri Rakernas LDII pada 2023. /Dok. DPP LDII

KABAR BANTEN - DPP LDII menyampaikan sejumlah hal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan KPU RI yang menetapkan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI terpilih periode 2024-2029.

“Kami keluarga besar LDII di seluruh pelosok tanah air, mengucapkan selamat dan mendukung segala kebijakan pemerintah yang bermanfaat bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Ketua Umum DPP LDII KH Chriswanto Santoso dalam siaran persnya pada Rabu 24 April 2024. Ia pun mengapresiasi MK dan seluruh pasangan capres dan cawapres yang menerima hasil sengketa Pemilu karena sikap kenegarawanan mereka.

Namun, KH Chriswanto mengingatkan perjuangan panjang Prabowo dan Gibran akan segera dimulai, saatnya bekerja dan memikirkan bangsa. Menurutnya DPP LDII, meminta lima hal yang menjadi prioritas untuk diselesaikan.

“Yang pertama persoalan kebangsaan, pemerintahan Prabowo-Gibran harus menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kemajemukan. Dengan menanamkan lebih dalam kebangsaan di ranah pendidikan mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Agar bangsa Indonesia tidak hanya cerdas tapi memiliki karakter sebagai SDM yang unggul,” tuturnya.

Persoalan kebangsaan lain adalah, mendorong keadilan sosial agar ketimpangan berbagai wilayah semakin menyempit, “Kebangsaan hari ini diuji. Indonesia yang beragam suku, agama, dan ras harus kian dipersatukan dengan kesejahteraan, bukan hanya karena bekas wilayah jajahan Belanda atau perasaan senasib karena dijajah bangsa-bangsa Eropa. Indonesia modern harus disatukan dengan kesejahteraan dan keadilan sosial,” ungkap KH Chriswanto.

Kedua, LDII memandang persoalan kemandirian bangsa adalah tantangan yang berat, untuk itu segala daya upaya bangsa dan negara diarahkan kepada kemandirian, “Kemandirian di bidang pangan, pertahanan, dan politik, serta pengolahan sumberdaya alam,” tegas KH Chrsiwanto. Menurutnya, perubahan iklim dan penyusutan lahan pertanian menjadi tantangan yang sifatnya laten, dan akan menyulitkan rakyat Indonesia di masa depan.

Kemandirian pertahanan dan politik sangat penting, hari ini di Eropa dan Timur Tengah menunjukkan tren polarisasi dari globalisasi. Bukan hanya Amerika Serikat dan Eropa Barat yang menjadi penentu dunia, kini menemukan kontrahegemoni, sehingga dunia terpolarisasi menjadi berbagai blok, “Indonesia sebagai pelopor gerakan Non-Blok, harus memiliki kemandirian dalam mengarungi geopolitik dan ekonomi dunia,” ujarnya.

Kemandirian dalam mengelola sumberdaya berupa energi dan tambang mampu mendorong Indonesia menjadi negara adidaya, “Hilirisasi tambang dan mineral, serta komoditas perkebunan akan mengantar Indonesia menjadi negara yang kuat lagi Makmur,” pinta KH Chriswanto.

Persoalan energi

Poin ketiga, yakni persoalan energi yang sejak dulu hingga saat ini terus-menerus menjadi konflik dunia. Ia mengatakan bila energi fosil telah menipis cadangannya di Bumi Pertiwi, sejatinya Indonesia kaya dengan energi baru terbarukan, “Matahari bersinar sepanjangan tahun, lautan Indonesia yang maha luas menyediakan energi kinetik dari gelombang laut. Indonesia memiliki 40 persen energi panas bumi. Semua anugerah Allah itu harus dimaksimalkan untuk kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Maksuni Husen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x