KABAR BANTEN - Ustadz Adi Hidayat memberikan tausiyah kepada keluarga Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Bandung, Jawa Barat, dalam rangka pengajian atas wafatnya putra Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Eril.
Seperti dikutip Kabar Banten dari kanal YouTube Beepdo, Ustadz Adi Hidayat mengajak semua jamaah yang ikut dalam pengajian tersebut untuk bersyukur dan menikmati semua karunia Allah yang telah ditetapkan, sehingga mampu merasakan nikmat besar yang belum disadari.
Kematian seperti halnya kehidupan, adalah takdir Allah yang nyata. Hanya Allah yang mempunyai kewenangan baik terkait ruang waktu atau bahkan caranya dan keadaannya.
Terkadang kita mempunyai keinginan tentang sesuatu yang ideal, tetapi Allah mempunyai suratan yang berbeda.
Seperti dalam QS 31:34, "Engkau mungkin bisa merencanakan dan menduga ingin wafat di tempat tertentu. Tapi yang Aku tetapkan di mana seorang hamba itu akan wafat".
Jika ada rencana Allah dan keinginan kita seakan terlihat bertentangan, maka ikutilah ketentuan Allah, karena disitulah terletak kemuliaan yang belum tentu kita sadari.
Ustadz Adi Hidayat menerangkan bahwa, berdasarkan hadits Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, wafat fii sabillah, syahid itu ada lima, yaitu:
1. Orang yang wafat karena wabah.
2. Orang yang tertimpa reruntuhan bangunan karena gempa, sepanjang dia beriman kepada Allah.
3. Ibu hamil yang melahirkan, sakit luar biasa.
4. Orang yang wafat dalam keadaan tenggelam.
5. Orang yang berjuang di jalan Allah, diniatkan karena ibadah.
Emmeril Kahn Mumtadz, yang disapa Eril, wafat tenggelam di Sungai Aare, sudah menyiapkan diri sebagai hamba Allah yang baik.
Terbukti dengan banyak orang yang mendoakan, berduka cita dan mengirimkan karangan bunga sebagai tanda berbelasungkawa, merupakan salah satu tanda hamba Allah yang selalu melakukan hal-hal yang baik.
Diakhir tausiyahnya, Ustadz Adi Hidayat menganjurkan, agar keluarga tercinta menyebarkan dan mengikuti amal baik almarhum Eril. Sehingga kebaikannya menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Kebaikan itu menjadi cahaya bagi yang wafat dan menjadi jejak amalan bagi orang yang ingin berkumpul dengannya kelak.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Adi Hidayat juga berdoa bersama keluarga untuk Eril, semoga ketika waktunya kelak menjadi syafaat.***