Mengenal ASI, Jenis, Kandungan dan Fungsi sebagai Nutrisi Bayi hingga Usia 6 Bulan

21 Januari 2023, 06:21 WIB
Ilustrasi mengenai ASI, jenis dan kandungan sebagai nutrisi bagi hingga usia 6 bulan /Pexels /Polina Tankilevitch

KABAR BANTEN - Bayi yang belum genap berusia 6 bulan tidak dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan atau minuman selain air susu ibu (ASI).

Hal tersebut dikarenakan, di dalam ASI sudah terdapat berbagai nutrisi yang dibutuhkan bayi secara optimal.

Artikel ini akan menjelaskan berbagai jenis ASI, kandungan, serta manfaatnya bagi pertumbuhan bayi, sebagaimana dikutip Kabar Banten dari YouTube Channel Dunia Gizi.

Jenis ASI

1. ASI Jolong

ASI Jolong disebut juga kolostrum, yaitu susu yang pertama kali keluar dari payudara ibu setelah melahirkan.

Umumnya keluar langsung setelah melahirkan sampai hari keempat atau hari ketujuh.

Baca Juga: Beredar di Medsos Bayi Usia 54 Hari Meregang Nyawa Usai Diberi Ramuan Herbal, Ini Bahaya Minuman Selain ASI

Kolostrum berwarna kekuningan dengan tekstur kental karena mengandung protein yang lebih tinggi dan kandungan laktosa yang lebih rendah dibanding ASI matur.

Kolostrum merupakan cairan yang paling penting di awal kehidupan bayi, karena di dalamnya banyak terdapat zat kekebalan tubuh.

Kolostrum juga berfungsi sebagai pencahar yang dapat membersihkan saluran pencernaan bayi baru lahir.

Kolostrum tidak diproduksi dalam jumlah banyak, umumnya hanya sekitar 7,4 sendok teh atau 36,25 ML per hari.

2. ASI transisi

ASI transisi adalah ASI peralihan dari kolostrum ke asi matur, keluar pada hari keempat atau ketujuh hingga ke-14.

Kandungan protein semakin menurun namun kandungan lemak dan laktosa vitamin larut air dan volume ASI akan semakin meningkat.

Peningkatan volume ASI dipengaruhi oleh lamanya menyusui, yang kemudian akan digantikan oleh ASI matur.

Baca Juga: 4 Bahan Kosmetik Perawatan Kulit yang harus Dihindari Oleh Ibu Menyusui, Salah satunya Menghambat Produksi ASI

3. ASI Matur

ASI matur adalah ASI yang keluar pada hari ke-14 dan seterusnya asimatur lebih cair dan berwarna putih.

90% tersusun dari air dan sisanya mengandung karbohidrat, protein, dan lemak untuk tumbuh kembang bayi.

Kandungan air pada ASI matur membantu bayi untuk terhidrasi sepanjang waktu.

ASI matur terbagi menjadi dua, yaitu susu awal atau foremilk yang merupakan ASI yang keluar pada awal sesi menyusui.

Sedangkan jenis lainnya adalah susu hindmilk atau susu akhir, yaitu ASI yang keluar pada akhir sesi menyusui.

Foremilk biasanya keluar pada 5 menit pertama menyusui, mengandung tinggi laktosa, rendah lemak dan kalori, serta tinggi kandungan air yang menyebabkan fomil bertekstur encer dan berwarna bening kebiruan.

Foremilk menyediakan pemenuhan kebutuhan bayi akan air, sehingga dapat memuaskan rasa haus bayi.

Hindmilk biasanya keluar setelah 5 menit menyusui, ASI jenis ini tinggi lemak dan kalori, sehingga teksturnya lebih kental dan kering serta berwarna putih seperti susu pada umumnya.

Sedangkan hindmilk dapat memuaskan rasa lapar bayi dan membuat bayi merasa kenyang serta mengantuk setelah menyusu.

Oleh karena itu bayi harus diberi kesempatan menyusu lebih lama agar bisa memperoleh susu akhir yang kaya lemak dengan maksimal.

Nutrisi dalam ASI mencakup hampir 200 unsur zat makanan yang dibutuhkan untuk perkembangan bayi.

Baca Juga: Inilah 7 Makanan Ibu Menyusui yang Melancarkan ASI, Bayi Kenyang, Bunda Bahagia

Kandungan ASI dan fungsinya

1. Protein

Jenis protein yang terkandung dalam ASI adalah protein whey sebesar 60% dan kasein sebesar 40%.

Kandungan protein whey ASI lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi yang tinggi akan kadar kasein.

Protein whey lebih mudah dicerna dengan baik, dan lambung bayi lebih cepat kosong jika bayi mengkonsumsi ASI.

Kandungan asam amino dalam ASI membantu meningkatkan perkembangan otak pada bayi

2. Laktosa

Selain protein ASI juga tinggi kandungan karbohidrat terutama laktosa, laktosa pada ASI menyumbang 42% energi bagi bayi.

Laktosa yang terdapat dalam ASI hampir dua kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu sapi.

Namun demikian, kejadian diare yang disebabkan karena intoleransi laktosa, jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI.

Hal ini disebabkan karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding proses susu sapi.

Laktosa penting bagi otak mencegah pertumbuhan bakteri jahat, dan melancarkan pencernaan, serta meningkatkan penyerapan kalsium dan mineral lainnya.

3. Lemak

Jumlah lemak dalam ASI juga lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi, tentunya lemak ini adalah jenis lemak yang baik.

Fungsinya untuk menunjang perkembangan otak bayi selama awal masa kehidupannya.

Lemak jenis DHA dan AA yang terkandung dalam ASI sangat berperan dalam mengembangkan jaringan saraf dan retina mata bayi.

Susu sapi tidak membuat kedua komponen ini, oleh karena itu hampir semua susu formula ditambah DHA, AA, dan Ara.

Namun tentunya tidak sebaik yang terdapat dalam ASI.

Baca Juga: Produksi ASI Bunda Seret, Perhatikan dan Hindari 5 Kebiasaan Ini, Salah Satunya Kurang Tidur

4. Kalsium

kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi pada ASI jauh lebih rendah dibandingkan dengan susu sapi.

Namun mudah dicerna dan sesuai dengan kebutuhan bayi.

Karnitin yang terkandung dalam ASI berperan untuk membangun sistem kekebalan tubuh dan menyediakan energi yang dibutuhkan bayi untuk kelancaran proses metabolisme.

Karnitin yang terdapat dalam ASI lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi.

5. Vitamin

Vitamin yang terkandung dalam ASI termasuk vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K.

Pemberian ASI direkomendasikan sampai 2 tahun atau lebih, selain memberikan nutrisi untuk perkembangan dan pertumbuhan anak.

ASI juga menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh, membangun ikatan emosional yang kuat antara ibu dan anak, serta membantu anak tetap merasa aman dan nyaman.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: YouTube Channel Dunia Gizi

Tags

Terkini

Terpopuler