KABAR BANTEN - Agats merupakan kota yang terletak di Kabupaten Asmat Papua, telah mengalami perubahan yang luar biasa dalam hal transportasi. Di tengah pesona alamnya yang memukau, motor listrik telah menjadi moda transportasi utama bagi warga Agats.
Motor listrik telah menjadi moda transportasi yang dominan di Agats Kabupaten Asmat Papua. Fenomena ini didasari oleh sejumlah alasan yang membuat kendaraan listrik menjadi pilihan utama bagi masyarakat setempat.
Keberadaan kendaraan ramah lingkungan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi masyarakat setempat, tetapi juga mencerminkan semangat inovasi dan adaptasi yang kuat di daerah yang terpencil ini.
Dikutip dari YouTube Forturia ID, awal mula kehadiran kendaraan listrik di Agats terjadi pada tahun 2006, ketika seorang pendatang dari Sulawesi Selatan bernama Erna Sabuddin membawa sepeda motor listrik satu unit.
Sepeda motor listrik yang dimiliki oleh Erna Sabuddin berhasil memikat perhatian Bupati Asmat, Yuvensius Alfonsius Biakai (2005-2015), dengan keunikan dan kecanggihannya.
Yuvensius tak ragu untuk meminta Erna membawa satu unit lagi ke Agats, bukan hanya sebagai kendaraan dinas bupati, tetapi juga sebagai simbol inovasi yang menginspirasi perkembangan transportasi di daerah tersebut.
Kelebihan sepeda motor listrik yang memiliki bobot lebih ringan daripada sepeda motor konvensional berbahan bakar minyak membuat Yuvensius menyimpulkan bahwa sepeda motor listrik sangat cocok untuk kondisi jalan di Agats yang mayoritas terdiri dari jalan panggung yang terbuat dari papan di atas rawa.
Selain itu, sepeda motor listrik juga menjadi pilihan yang lebih tepat bagi warga Agats yang menghadapi kesulitan dalam mengakses bahan bakar minyak (BBM) karena lokasi tempat tinggal mereka yang terpencil dari kota-kota lain di Papua.
Sejak tahun 2007, sepeda motor listrik telah menjadi moda transportasi yang umum digunakan oleh masyarakat Agats.
Permintaan yang terus meningkat dari masyarakat Agats telah mendorong berbagai merek sepeda motor listrik dari produsen-produsen yang berbeda untuk memasuki pasar di Agats.
Luar biasa, data yang dikumpulkan oleh pemerintah setempat mengungkap fakta menakjubkan bahwa Agats kini menjadi tempat berkeliaran bagi lebih dari 4.000 sepeda motor listrik yang energinya berasal dari tenaga listrik ramah lingkungan.
Angka ini membuktikan betapa pesatnya adopsi teknologi transportasi hijau di kota ini, menjadikannya sebagai model inspiratif bagi komunitas lain di seluruh dunia. Dengan kata lain, sepeda motor listrik mendominasi 99% dari total kendaraan yang ada di Agats.
Baca Juga: Solusi Ramah Lingkungan: Berikut Daftar 24 Bengkel Konversi Motor Listrik di Seluruh Indonesia
Namun, perlu diketahui bahwa di Agats, status sepeda motor listrik masih dikategorikan sebagai sepeda, sehingga para pemiliknya tidak diwajibkan untuk memiliki surat tanda nomor kendaraan (STNK) atau surat izin mengemudi (SIM).
Sebagai gantinya, pemilik sepeda motor listrik hanya diharuskan memiliki pelat tanda bukti pembayaran retribusi kepada pemerintah daerah setempat, yang diperbarui setiap tahun.
Pemandangan sepeda motor listrik yang melintas di jalan-jalan Agats menjadi pemandangan yang umum dan memberikan bukti nyata tentang perubahan yang signifikan dalam pola transportasi masyarakat setempat.***