Mobil Sering Mogok di Perlintasan Kereta Api, Ini Penjelasannya

21 Juli 2023, 08:15 WIB
Ilustrasi penyebab mobil sering mogok di perlintasan kereta api. /Pixabay-Geralt/

KABAR BANTEN - Insiden kecelakaan yang terjadi di perlintasan sebidang kereta api menjadi sorotan publik.

 

Pasalnya, kecelakaan yang melibatkan KA Brantas dan truk tersebut terjadi akibat kendaraan besar tersebut mogok di perlintasan kereta api.

Akibatnya, sopir tidak bisa melajukan kendaraan dan membuat truk tersebut akhirnya tertabrak kereta api KA Brantas.

Baca Juga: Kerap Terjadi Kecelakaan di Perlintasan KA, Ketahui Penyebab Kereta Api tidak Bisa Berhenti Mendadak

Terkait hal tersebut, banyak yang mempertanyakan mengapa kendaraan khususnya mobil kerap kali mogok di perlintasan kereta api.

Dilansir dari laman Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), diketahui jika ada peran emisi elektromagnetik di palang kereta yang membuat kendaraan khususnya mobil sering mogok mendadak.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujuan LIPI, Harry Harjadi.

Harry Harjadi mengungkapkan jika akar masalah ada pada emisi elektromagnetik dari palang kereta yang tidak kompatibel.

"Akar masalah itu adalah emisi elektromagnet di palang kereta atau kabel penyalur arus listrik di sepanjang rel kereta yang tidak kompatibel. Sehingga, ketika ada kejadian itu (mobil mogok), ada penelitian tentang eletromagnetic compatibility kelistrikan kereta," kata Harry seperti dikutip dari situs LIPI.

Selain itu, dampak dari inkompatibilitasi emisi itu menghasilkan emasi di atas ambang batas dari sebuah benda yang berbasis kelistrikan.

Lebih lanjut, paparan emisi yang tidak beraturan juga turut menimbulkan kekacauan sistem kelistrikan benda lain.

Salah satunya yaitu perangkat utama dari suatu mobil atau Electronic Control Unit (ECU).

Perangkat tersebut memiliki fungsi untuk mengontrol buka tutup klep dan semburan bahan di injektor mobil.

Akibat injektor mobil yang terpapar emisi elektromagnetik dari palang kereta membuatnya berhenti bekerja.

Hal tersebut yang membuat mobil mogok di perlintasan rel kereta dan berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan di perlintasan kereta api.

Lebih lanjut, Harry mengungkapkan jika emisi elektromagnetik memiliki dua sifat yaitu konduksi dan radiasi.

Sifat konduksi artinya paparan emisi tersalur melalui benda-benda penghantar arus listrik seperti bahan dari metal atau kabel.

Sedangkan sifat radiasi artinya paparan yang dihantarkan tidak melalui sebuah penghantar melainkan gelombang.

Terkait kendaraan yang sering mogok di perlintasan kereta api, Harry memberikan saran bagi perusahaan penyedia jasa kereta api dan pabrikan mobil.

Bagi penyedia jasa kereta api, Harry berharap bisa dilakukan pengujian terhadap kompabilitas elektromagnetik yang dihasilkan proses kerja sistem kelistrikan saat kereta beroperasi.

Sementara untuk pabrikan mobil, perlu pengujian tingkat kompabilitas sistem kelistrikan semua perangkat terutama yang terkait dengan mesin.

Baca Juga: KA Brantas Tabrak Truk Tronton, Begini Kronologi Terjadinya Kecelakaan

Hal tersebut bermanfaat untuk bisa mengetahui tingkat imunitas perangkat terhadap paparan emisi.

Demikian informasi terkait alasan kendaraan mobil sering mogok di perlintasan kereta api.***

Editor: Rifki Suharyadi

Sumber: LIPI

Tags

Terkini

Terpopuler