Pulau Onrust, Pulau yang Tidak Pernah Beristirahat pada Era Kolonial

26 Oktober 2023, 14:50 WIB
Pulau Onrust di Kepulauan Seribu Jakarta. /Tangkap layar/Kemendikbudristek

KABAR BANTEN - Dalam bahasa Belanda, Onrust berarti tidak pernah beristirahat. Sesuai namanya, Pulau Onrust tidak pernah sepi karena menjadi tempat singgah dan bengkel kapal-kapal sejak abad ke-17.

 

Secara administratif, Pulau Onrust merupakan gugusan pulau yang menjadi bagian Kepulauan Seribu DKI Jakarta bersama pulau-pulau kecil lainnya seperti Cipir (Kuiper), Kelor (Kerkhof), Sakit (Purmerend), dan Edam.

Pada tahun 1644 sampai 1772, VOC gencar membangun berbagai infrastruktur di Pulau Onrust. Infrastruktur yang dibangun untuk menunjang aktivitas mereka, baik untuk perdagangan, diplomasi, hingga kolonisasi.

Di pulau ini juga dibangun sebuah benteng untuk menghadang serangan dari Kesultanan Banten pada tahun 1656. Enam tahun berselang, benteng tersebut diperkokoh dengan dua buah selekoh (bastion) baru, yakni Beekhuis dan Towpunt untuk menghadapi gempuran dari Prancis.

Pada 1668, Pulau Onrust semakin berkembang dengan dibangunnya galangan untuk mendaratkan kapal. Setelahnya, VOC membangun dermaga kayu agar kapal-kapal besar bisa bersandar ke pulau ini.

 

Semakin ramainya Pulau Onrust, maka bermunculan gudang-gudang penyimpanan untuk keperluan ekspor. Komoditi yang tersedia di gudang-gudang tersebut, mulai dari lada, timah, kopi, gula, sayuran, barang-barang kelontong, dan beras.

Pada masanya, Pulau Onrust juga dikenal sebagai bengkel kapal terbaik. Kapal-kapal dari berbagai negara datang ke Pulau Onrust untuk direparasi. Bahkan penjelajah Inggris, James Cook memuji pulau ini sebagai bengkel kapal terbaik di seluruh Wilayah Timur.

Pulau Onrust pernah dua kali digempur oleh Inggris pada tahun 1803 dan 1806. Akibatnya banyak bangunan yang hancur karena serangan ini. Sejak saat itu Pulau Onrust ditelantarkan oleh Belanda.

Sampai pada 1824, Pulau Onrust kembali dibangun oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Van Der Capellen. Pembangunan di Pulau Onrust terus tumbuh pesat dengan dipulihkannya pelabuhan pada 1848.

 

Pulau Onrust kembali ramai dengan banyaknya orang Belanda yang menetap. Selain tempat tinggal orang Belanda, di pulau ini juga dibangun gereja. Hal ini berdampak pada bengkel kapal yang akhirnya beralih fungsi.

Pada 1911, Pulau Onrust kembali beralih fungsi menjadi tempat karantina orang-orang yang sakit lepra. Sebagai tempat karantina, berbagai fasilitas penunjang turut dibangun. Mulai dari rumah dokter, rumah bidang, gudang, kantor, hingga barak.

Namun tak bertahan lama, pulau ini mulai ditinggalkan sejak 1939. Pulau yang dulu sempat ramai, bahkan oleh penduduk setempat disebut sebagai pulau kapal, hanya menyisakan puing-puing bangunan.

Kini bekas bangunan tua yang ada di Pulau Onrust dijadikan sebagai museum dan tempat wisata sejarah oleh pemerintah daerah. Pulau Onrust menyimpan memori tentang kehidupan manusia dan fungsi pulau yang berganti-ganti.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Kemendikbudristek

Tags

Terkini

Terpopuler