Waspada Cacar Monyet! Kenali Penularan, Gejala hingga Pencegahannya

31 Oktober 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi penyakit cacar monyet atau monkeypox (mpox). /Marina Demidiuk/iStock

KABAR BANTEN - Cacar monyet atau monkeypox (mpox) adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus yang berasal dari keluarga virus penyebab cacar. Penularan penyakit ini melalui binatang (zoonosis) tetapi gejalanya lebih ringan.

 

Virus cacar monyet termasuk dalam genus Orthopoxvirus. Orthopoxvirus juga termasuk virus variola (penyebab cacar), virus vaccinia (digunakan dalam vaksin cacar), dan virus cacar sapi.

Penyakit ini pertama kali ditemukan pada 1958 di Republik Demokratik Kongo pada monyet untuk penelitian. Selanjutnya, pada 1970, cacar monyet baru ditemukan menginfeksi manusia di Kongo dan Sudan.

Menurut laporan Kemenkes, di Indonesia sendiri kasus cacar monyet pertama kali ditemukan pada Agustus 2022. Hingga 28 Oktober 2023, terdapat 17 kasus cacar monyet di DKI Jakarta.

Baca Juga: 3 Cara Untuk Mencegah Terpapar Cacar Monyet, Tetap Jaga Kebersihan Lingkungan

Penularan Cacar Monyet

 

Mengutip indonesia.go.id, penyakit cacar monyet menyebar melalui kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi, seperti monyet, tupai, atau tikus. Virus cacar monyet dapat menyebar dari hewan ke manusia melalui gigitan atau cakaran hewan yang terinfeksi.

Virus ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh atau luka pada orang yang terinfeksi. Bisa juga melalui bahan yang telah menyentuh cairan atau luka tubuh, seperti pakaian atau linen.

Cacar monyet bisa ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi atau cairan tubuh penderita. Penyakit ini juga dapat menyebar melalui droplet pernapasan Ketika melakukan kontak dengan penderita secara berkepanjangan.

Baca Juga: Cegah Cacar Monyet, Dinkes Kabupaten Serang Banten Sebut Cara Ini Masih Paling Efektif

Gejala Cacar Monyet

 

Dikutip dari Kemenkes, gejala cacar monyet mirip dengan gejala cacar air, namun lebih ringan. Umumnya gejala cacar monyet dimulai dengan demam, sakit kepala, nyeri otot, dan kelelahan.

Perbedaan dari gejala cacar air, penyakit cacar monyet menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening (limfadenopati) sedangkan cacar air tidak. Masa inkubasi cacar monyet biasanya berkisar dari 6 hingga 13 hari atau 5 hingga 21 hari.

Ada beberapa gejala cacar monyet, diantaranya:

• Sakit kepala.
• Demam akut >38,5°C.
• Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening).
• Nyeri otot/Myalgia.
• Sakit punggung.
• Asthenia (kelemahan tubuh).
• Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh).

 

Dalam 1 sampai 3 hari (kadang-kadang lebih lama) setelah munculnya demam, penderita akan mengalami ruam, sering dimulai pada wajah kemudian menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Baca Juga: Umumkan Pasien Pertama Cacar Monyet di Indonesia, Kemenkes Imbau Masyarakat Tingkatkan Protokol Kesehatan

Pencegahan Cacar Monyet

Ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus cacar monyet, diantaranya:

• Hindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi reservoir virus (termasuk hewan yang sakit atau yang ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi).
• Hindari kontak dengan bahan apapun yang pernah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
• Pisahkan pasien yang terinfeksi dari orang lain yang mungkin berisiko terinfeksi.
• Lakukan cuci tangan yang baik dan benar setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi.
• Menggunakan alat pelindung diri (APD) saat merawat pasien yang terinfeksi.
• Memasak daging dengan benar dan matang.

 

Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk pencegahan dan penanggulangan penyakit cacar monyet di Indonesia, seperti melakukan pelacakan kontak erat, pemeriksaan laboratorium, isolasi dan perawatan pasien, serta vaksinasi.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: berbagai sumber

Tags

Terkini

Terpopuler