Masyarakat Resah, Apa yang Sebenarnya Terjadi Terkait Pengungsi Rohingya di Aceh?

7 Desember 2023, 08:55 WIB
Potret pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh/tangkapan layar/instagram peukateunaceh /

KABAR BANTEN - Krisis pengungsi Rohingya bukanlah permasalahan baru, melainkan telah berlangsung sejak tahun 2011.

Banyak pihak, termasuk Pemerintah Indonesia, telah berupaya mencari solusi terutama melalui diplomasi dengan Myanmar, negara asal pengungsi.

Persoalan pengungsi Rohingya di Aceh semakin menjadi fokus perhatian dengan jumlah mereka yang terus bertambah. Sebanyak 1.447 orang Rohingya kini berada di Aceh, dan hal ini memunculkan kebutuhan akan solusi yang efektif.

Pemerintah Indonesia, khususnya melalui tugas khusus dari Presiden Jokowi kepada Menkopolhukam Mahfud MD, tengah berupaya mencari solusi bersama Pemerintah Daerah Aceh.

Baca Juga: Bantu Pengungsi Rohingya, LAZ Harfa Kirim Dokter ke Banglades

Beberapa netizen merespon untuk mengembalikan pengungsi Rohingya ke negara asal sebab khawatir akan ada Israel part 2. Dalam sebuah video tiktok yang diunggah oleh Cut Anggi, ia sebagai warga Aceh menjabarkan tentang sikap dan perlakuan pengungsi rohingnya di Aceh.

Banyak dari mereka yang pemalas dan sering bertengkar antar sesama. Mereka hanya ingin berdiam diri di kamp penungsian sepanjang hari tanpa melakukan apapun namun ingin dilayani layaknya orang penting.

Diberi makan, diberi camilan, diberi tempat tinggal. Mereka menginginkan itu semua tanpa harus bersusah payah bekerja. Bahkan, ada dua wanita yang pernah bertengkar karena rebutan tempat untuk mengisi daya ponsel mereka. Salah satu dari wanita itu menjambak rambut wanita yang lain sampai rambutnya rontok segenggam.

Video lain menunjukkan sikap mereka yang 'tidak tahu diri' karena mengatakan bahwa bantuan makanan (nasi) yang diberikan porsinya terlalu sedikit sehingga tidak cukup untuk mereka makan.

Padahal, netizen merespon, masih banyak masyarakat Indonesia yang bahkan kelaparan tidak bisa makan. Kemudian, perlakuan aneh pengungsi rohingnya juga terjadi di Malaysia dimana jumlah mereka kini sudah mencapai ratusan ribu orang. Mereka bahkan tak segan meminta 'hak' tanah untuk tempat tinggal merekaa.

Padahal, netizen merespon, masih banyak warga lokal/pribumi yang bahkan tidak memiliki tempat tinggal. Netizen juga mengatakan bahwa bagaimana bisa mereka (pengungsi Rohingya) selalu terdampar di Aceh seolah mereka memang menjadikan Aceh sebagai tujuan berlabuh.

Banyak dari netizen menanyakan perihal keamanan laut Indonesia. Bagaimana peran angkatan laut, pemerintah, dan pihak-pihak terkait yang terkesan acuh pada permasalahan ini.

Baca Juga: Ribuan Anak Banten Titip Salam Cinta untuk Rohingya

Sebuah video tiktok mengemukakan bahwa sebenarnya pengungsi Rohingya ini memang sengaja dibawa ke Aceh oleh 'oknum' pemerintah dunia.

Mereka datang dibawa menggunakan kapal penumpang kemudian di tengah laut mereka berganti kapal ke kapal yang sudah usang untuk menarik simpati warga Aceh dan akhirnya mau menerima mereka.

Dengan bermodalkan sesama umat muslim, mereka mencoba meminta belas kasihan dari warga Aceh. Selama bertahun-tahun disinggahi oleh pengungsi Rohingya, warga Indonesia khususnya Aceh kini akhirnya tegas dan menolak kedatangan pengungsi Rohingya karena dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan.

Sorotan terhadap UNHCR 

Pihak-pihak terkait, seperti UNHCR, juga seharusnya terlibat dalam upaya menangani krisis ini. UNHCR, lembaga tingkat dunia yang bertanggung jawab untuk melindungi dan membantu pengungsi, nampaknya tak begitu mempersoalkan masalah ini.

Bahkan, netizen menduga adanya pernyataan kontroversial UNHCR yang meminta satu pulau kosong untuk pengungsi Rohingya menuai berbagai tanggapan negatif.

Ditambah, Wakil Presiden Indonesia, K.H. Ma'ruf Amin menyarankan untuk memindahkan pengungsi Rohingya ke Pulau Galang di Riau.

Namun, masyarakat Indonesia jelas menolak hal itu. Untuk itu, Menkopolhukam, Mahfud MD menegaskan bahwa Pulau Galang di Riau tidak akan menjadi tempat penampungan pengungsi Rohingya.

Dalam menanggapi keadaan ini, pertanyaan mendasar adalah apakah solusi terbaik adalah mengembalikan pengungsi ke negara asalnya atau tetap memberikan penanganan lebih lanjut di Indonesia.

Sementara sebagian berpendapat untuk mengirim mereka kembali, ada juga pandangan bahwa tindakan kemanusiaan harus tetap diutamakan.

Solusi dari masalah ini masih terus didiskuikan dan dilakukannya diplomasi antara Indonesia dan pihak-pihak terkait agar masalah ini segera terselesaikan.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: beragam sumber

Tags

Terkini

Terpopuler