Hal tersebutlah yang mengakibatkan adanya saling tindik tanggung jawab teknis maupun strategis. Meski demikian, kata dia, hal tersebut dimaklumi karena memang begitulah proses yang terjadi.
"Provokasi kadang susah memilah disebabkan sudah habis tenaga dan berbaur menjadi emosi yang tak terkontrol dengan normal," ujar Samri Abdullah, kepada Kabar-Banten.com melalui saluran WhatsApp, Kamis, 25 Maret 2021.
Samri berharap, keluhan dan cerita akan kongres ke-31 HMI di Surabaya menjadi pelajaran untuk kongres HMI kedepan yang lebih baik.
Baca Juga: Sejumlah Kandidat Ketua Umum HMI Pastikan Tak Ada Kongres Tandingan
Terakhir, selaku Panasko, Samri Abdullah menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Jawa Timur, Ibunda Khofifah Indar Parawansa, Wakil Gubernur, Bupati, Wali Kota,TNI dan Polri, seluruh Jajaran Pejabat dan Masyarakat Surabaya dalam memberikan kemudahan dan kepercayaan penuh Kepada PB HMI untuk bisa melangsungkan kongres ke-31.
"Atas semua upaya dan bantuan yang diberikan, kami (PB HMI) mendo'akan Jawa Timur maju dan sejahtera, baik warga, kabupaten dan kota," ujar Samri Abdullah.
"Mewakili, Panasko dan PB HMI, kami mohon maaf jika selama proses pelaksanaan hingga berakhirnya kongres terdapat banyak kesalahan kekurangan dan kesalahpahaman diantara kader HMI dan semua warga maupun Aparat dalam menjaga keamanan dan citra Jawa timur serta Kota Surabaya," sambung Samri Abdullah.***