KABAR BANTEN - Video viral tindakan ormas yang membubarkan pertunjukan seni budaya jaranan atau biasa disebut jaran kepang, beredar di media sosial.
Pembubaran yang diwarnai akis tak terpuji seorrang anggota ormas yang meludahi perempuan itu, berakhir rusuh.
Kerusuhan picu oleh salah satu oknum ormas yang membubarkan kegiatan tersebut, dengan meludahi seorang perempuan yang beradu argumen.
Pertunjukan Kepang itu, dibubarkan ormas tersebut karena dianggap syirik. Di tengah perdebatan, salah satu anggota ormas maju dan meludahi perempuan yang sedang beradu argumen dan menolak pembubaran tersebut.
Hal itu membuat sejumlah warga emosi, kerusuhan pun terjadi dan beredar luas di media sosial dalam video berdurasi 2 menit 20 detik. Di Twitter, kejadian itu bahkan menajdi top trending dengan kata kunci ormas yang mencapi 7 ribu lebih tweet.
Sejumlah tokoh bahkan mengomentari dan mengecam tindakan dan kejadian tersebut, termasuk di anatranya Ferdinan Hutahaean. Menurutnya, oknum ormas yang meludahi perempuan tersebut taka da etika dan tidak memiliki moral sama sekali.
“Tidak ada etika dan tdk memiliki moral sama sekali. Seorang laki2 meludahi perempuan, hina sekali pelaku ini,” katanya dalam akun Twitter @ FerdinandHaean3.
“Sy blm tau persis peristiwanya sprt apa, tp apapun itu, perlakuan ormas ini tak patut dan mestinya dilawan dgn keras,” katanya.
Menurut dia, tugasnya adalah menjaga dirinya dari godaan setan agar tidak melakukan dosa. Bukan malah merasa dirinya orang suci beriman dan merasa diri sebagai polisinya Tuhan, menindak semua yang tak sepaham dengna pikirannya.
"Ormas2 sprt ini layak dan harus dibubarkan, sblm merusak NKRI lbh jauh," katanya.
Mestinya, tugasnya adalah menjaga dirinya dari godaan setan agar tdk melakukan dosa. Bkn malah merasa dirinya org suci beriman dan merasa diri sbg polisinya Tuhan menindak semua yg tak sepaham dgn pikirannya. Ormas2 sprt ini layak dan harus dibubarkan, sblm merusak NKRI lbh jauh. pic.twitter.com/PVijoMu9KS— Ferdinand Hutahaean (@FerdinandHaean3) April 7, 2021
Kecaman juga datang dari netizen lainnya yang menganggap tindakan tersebut sudah sangat berbahaya. Apalagi, mengatasnamakan agama untuk melarang kesenian .
“Ini sudah berbahaya, ada kelompok mengatasnamakan agama melarang kesnian dg menuduh musyrik dan membubarkan... mohon atensi. @CCICPolri,” tulis akun Twitter @noeruzzaman.***