Setelah Seroja Kini Muncul Surigae, Badai Kekuatan Besar Siklon Tropis, dari Sini Terbentuk dan Tumbuhnya

- 15 April 2021, 23:04 WIB
Infografis kemunculan Siklon Tropis Surigae.
Infografis kemunculan Siklon Tropis Surigae. /Instagram @infobmkg

KABAR BANTEN - Nama siklon tropis kini menjadi populer dan dikaitkan dengan cuaca ekstrem.

Namanya berkembang dan berbeda. Setelah Seroja, kini muncul siklon tropis Surigae.

Siklon Tropis Surigae terjadi di Samudra Pasifik utara Papua, dan berdampak pada peningkatan tinggi gelombang.

Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 94W Menguat, Memunculkan Siklon Tropis Surigae di Samudera Pasifik Utara Papua

Tinggi gelombang dari dampak siklon tropis Surigae, dikutip KabarBanten.com dari maritim.bmkg.go.id, mencapai 4.0 – 6.0 meter di Samudra Pasifik utara Papua Barat hingga Biak.

Namun mencapai 2.5 – 4.0 meter di Perairan utara Manokwari hingga P. Biak, Samudra Pasifik utara Halmahera dan utara Jayapura.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bergerak dari Barat Daya - Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5 - 30 knot.

Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 94W Mengancam, Cuaca di Sejumlah Wilayah Mulai Terganggu, Waspada Meteohazard

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, umumnya bergerak dari Timur - Selatan dengan kecepatan angin berkisar 5 - 20 knot. 

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Raja Ampat Utara, Perairan Manokwari, Perairan Biak, Teluk Cendrawasih, Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Biak.

Secara umum, siklon tropis merupakan badai dengan kekuatan yang besar dengan radius rata-rata mencapai 150 hingga 200 km. 

Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 94W, BNPB Surati 30 Gubernur, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Namun dari mana siklon tropis terbentuk?. Siklon tropis terbentuk di atas lautan luas.

Namun pada umumnya mempunyai suhu permukaan air laut hangat di atas 26.5 °C.

Angin kencang yang berputar di dekat pusatnya, mempunyai kecepatan angin lebih dari 63 km per jam.

Secara teknis, siklon tropis didefinisikan sebagai sistem tekanan rendah non-frontal yang berskala sinoptik.

Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 94W, BNPB Surati 30 Gubernur, Waspada Bencana Hidrometeorologi

Dia tumbuh di atas perairan hangat, dengan wilayah perawanan konvektif.

Dengan kecepatan angin maksimum, setidaknya mencapai 34 knot pada lebih dari setengah wilayah yang melingkari pusatnya, serta bertahan setidaknya enam jam.

Kadangkala, di pusat siklon tropis terbentuk suatu wilayah dengan kecepatan angin relatif rendah dan tanpa awan yang disebut dengan mata siklon.

Baca Juga: Gawat! Berpotensi Terjadi Hujan Es, Bibit Siklon Tropis 94W Mengancam, Terdeteksi Tumbuh di Samudera Pacifik

 Diameter mata siklon bervariasi mulai dari 10 hingga 100 km. Mata siklon ini dikelilingi dengan dinding mata, yaitu wilayah berbentuk cincin yang dapat mencapai ketebalan 16 km.

Di wilayah berbentuk cincin ini, merupakan wilayah dimana terdapat kecepatan angin tertinggi dan curah hujan terbesar.

Masa hidup suatu siklon tropis rata-rata berkisar antara 3 hingga 18 hari.

Baca Juga: Dua Siklon Tropis 27S Mendekat Selatan Jawa, Masyarakat Diminta Tenang dan Tetap Waspada

Hal ini karena energi siklon tropis didapat dari lautan hangat, sehingga akan melemah atau punah ketika bergerak dan memasuki wilayah perairan yang dingin atau memasuki daratan.***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: maritim.bmkg.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x