Sunda Megathrust Berguncang, Bengkulu dan Selatan Yogyakarta Dihantam Gempa M5

- 28 Juni 2021, 09:47 WIB
Infografis titik gempa berkekuatan M5,0 selatan Yogyakarta pada Senin 28 Juni 2021.
Infografis titik gempa berkekuatan M5,0 selatan Yogyakarta pada Senin 28 Juni 2021. /Tangkapan layar BNPB

KABAR BANTEN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mencatat munculnya dua titik gempa tektonik berkekuatan M5,0 di sabuk Sunda Megathrust.

Titik gempa tektonik Sunda Megathrust tersebut, salah satunya muncul di selatan Yogyakarta pada Senin 28 Juni 2021 pukul 5.15 WIB.

Kemudian satu titik lagi mengguncang Sunda Megathrust di Barat Daya Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Minggu 27 Juni 2021 pukul 22.56 WIB.

Baca Juga: Top Skor Euro 2020: Patrik Schick Berpeluang Lampaui Cristiano Ronaldo

Pada gempa bumi selatan Yogyakarta, BMKG menyebut pusat gempa berada di laut 55 km Baratdaya Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta dengan kedalaman 48 km.

Berdasarkan permodelan yang dibuat BMKG, gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga: Tes Kepribadian: 5 Cara Makan Dapat Ungkap Kepribadian, Kamu Termasuk yang Mana?

Hingga 28 Juni 2021 pukul 05.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan di selatan Yogyakarta.

Guncangan gempa dirasakan masyarakat di beberapa daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dari tiga Kabupaten melaporkan kondisi saat gempa terjadi.

Guncangan gempa dirasakan selama kurang lebih dua detik oleh masyarakat Gunung Kidul.
BPBD Kabupaten Gunung Kidul melaporkan masyarakat tidak panik saat gempa terjadi.

Baca Juga: 4 Zodiak Dikenal Jujur Apa Adanya dan Lebih Suka Blak-blakan

BPBD Kabupaten Pacitan melaporkan guncangan gempa dirasakan sedang, sebagian warga keluar rumah namun tidak menimbulkan kepanikan.

Sementara dari BPBD Kabupaten Bantul juga melaporkan hal serupa, warga tidak panik dan hanya keluar rumah untuk menghindari dampak gempa.

Hingga berita ini dirilis, belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa dari BPBD Kabupaten Gunung Kidul, Pacitan maupun Bantul.

Baca Juga: Juara Bertahan Portugal Tumbang di Euro 2020, Cristiano Ronaldo Merintih Kesakitan, Diving?

Namun petugas masih melakukan monitoring dan siap siaga jika terjadi gempa susulan.

Berdasarkan data BMKG, intensitas gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity atau MMI menunjukkan skala III-IV MMI di Kota Bantul dan Gunung Kidul.

Skala III MMI di wilayah Purworejo, Trenggalek, Tulung Agung, Blitar dan Nganjuk.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Babak 16 Besar Euro 2020 Semalam: Kejutan! Belanda dan Portugal Tersingkir

Lalu di wilayah Sleman dan Yogyakarta II-III MMI, lalu Klaten, Banjarnegara, Malang dan Solo II MMI.

Skala III MMI mendeskripsikan getaran dirasakan nyata dalam rumah dan seakan-akan ada truk berlalu.

Sementara menurut kajian InaRISK, wilayah Kabupaten Gunung Kidul memiliki risiko bencana gempabumi sedang hingga tinggi dengan luas risiko 147.211 atau sekitar 18 kecamatan terpapar.

Baca Juga: Sinopsis Drama Korea Terbaru You Are My Spring, Tujuh Tahun Bersama Kata Kunci Kelesamatan

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi gempa susulan, gempa dapat terjadi setiap saat dan belum ada teknologi yang dapat memprediksi terjadinya gempa.

Untuk mengurangi dampak gempa hindari bangunan yang rentan guncangan, korban dapat terjadi biasanya disebabkan tertimpa reruntuhan bangunan dan bukan gempanya.

Lalu terkait gempa bumi di Kabupaten Mukomuko, warga merasakan guncangan kuat saat gempa bermagnitudo M5,0.

Baca Juga: Mikkel Damsgaard Jadi Rebutan Dua Klub Besar, Gelandang Muda di Balik Sukses Denmark ke Perempat Final

BPBD Kabupaten Mukomuko melaporkan gempa M5,0 ini membuat panik warga setempat hingga keluar rumah.

Guncangan gempa dirasakan cukup kuat beberapa detik, belum ada laporan kerusakan pascagempa beberapa waktu lalu.
Parameter gempa menunjukkan pusat gempa berada 50 km barat daya Mukomuko dan berkedalaman 22 km.

Berdasarkan data BMKG, intensitas gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity atau MMI menunjukkan Mukomuko III MMI, Kota Bengkulu, II - III MMI, Bengkulu Utara II MMI dan Kepahiang I - II MMI.

Baca Juga: Pasca Bencana Angin Puting Beliung, Dua Warga Pandeglang Mengalami Luka Sobek Kena Pecahan Kaca

Skala III MMI mendeskripsikan getaran dirasakan nyata dalam rumah dan seakan-akan ada truk berlalu.

Sementara itu, dilihat pada analisis inaRISK, Kabupaten Mukomuko termasuk wilayah dengan potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi.

Sebanyak 15 kecamatan berada pada potensi bahaya tersebut dengan luas bahaya mencapai 399.217 hektare.

Baca Juga: Erick Thohir Asal Comot?, Cuitan Kasar Komisaris Askrindo Viral, Pengangkatan Pejabat Berakhlak Diungkit

Masyarakat diimbau untuk waspada terhadap potensi gempa susulan, gempa dapat terjadi setiap saat dan belum ada teknologi yang dapat memprediksi terjadinya gempa.

Sedangkan dampak gempa biasanya disebabkan struktur bangunan dan bukan gempanya.

Menyikapi situasi pascagempa, BNPB terus melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Mukomuko untuk mendapatkan informasi terkini.***

 

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah