Mengenal Sinovac dan AstraZeneca, Demam dan Ruam Kemerahan, Inilah Efek Samping Ringan Vaksin Covid-19

- 8 Agustus 2021, 19:30 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19. Sinovac dan AstraZeneca digunakan dalam vaksinasi di Indonesia, memiliki efek samping ringan.
Ilustrasi vaksin Covid-19. Sinovac dan AstraZeneca digunakan dalam vaksinasi di Indonesia, memiliki efek samping ringan. / PIXABAY/torstensimon/

KABAR BANTEN – Vaksinasi Covid-19 gencar dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, dengan dua jenis vaksin yakni Sinovac dan AstraZeneca.

Saat ini, vaksin Sinovac dan AstraZeneca sudah mulai diberikan kepada masyarakat luas, setelah sebelumnya hanya difokuskan pada kelompok prioritas saja.

Dari 6 jenis vaksin Covid-19 yang dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia, Sinovac dan AstraZeneca merupakan dua jenis vaksi pertama yang datang dan diberikan kepad masyarakat.

Baca Juga: Perbedaan Disuntik Vaksin Sinovac dan AstraZenca, Berikut Batas Waktu dari Dosis 1 dan 2, Jangan Sampai Telat

Kedua jenis vakisn tersebut diproduksi dari berbagai negara dan hanya akan dilaksanakan setelah vaksin dinyatakan aman dan ampuh serta mendapatkan izin edar atau persetujuan penggunaan darurat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Namun dari banyak pertanyaan yang muncul apakah vaksin Covid-19 seperti Sinovac dan AstraZeneca memiliki efek samping?. Inilah vaksin Sinovac dan AstraZeneca dan efek sampingnya.

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari linksehat.com, berikut penjelasan tentang Sinovac dan AstraZeneca dan efek sampingnya.

 

Mengenal Sinovac dan AstraZeneca

 

  1. Sinovac

Sinovac atau CoronaVac adalah vaksin buatan perusahaan biofarmasi Sinovac Biotech Ltd. yang berbasis di Beijing, China dan telah mendapat sertifikasi dari  Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

BPOM telah mengeluarkan sertifikasi Emergency Use of Authorization (EUA), sedangkan MUI mengeluarkan sertifikasi Halal berdasarkan fatwa No. 2 Tahun 2021 untuk vaksin Sinovac.

Keamanan vaksin Sinovac sudah dipastikan dan Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin Sinovac.

Vaksin ini bekerja menggunakan partikel virus yang tidak aktif untuk memperkenalkan sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa menimbulkan risiko penyakit serius. 

Vaksin diberikan sebanyak dua dosis, dimana dosis kedua diberikan 28 hari setelah suntikan pertama.

Kementerian Kesehatan RI telah menginformasikan bahwa vaksin Sinovac efektif dalam mencegah Covid-19 bergejala 94 persen, perawatan 96 persen, hingga kematian 98 persenpada orang yang telah mendapatkan dosis lengkap.

 

  1. AstraZeneca

AstraZeneca adalah vaksin yang dibuat dari versi lemah virus flu biasa atau yang dikenal sebagai adenovirus dari simpanse. Virus tersebut telah dimodifikasi lebih mirip virus Corona, meski tidak bisa menyebabkan penyakit. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa AstraZeneca sangat efektif. Vaksin akan diberikan sebanyak dua dosis, dengan dosis kedua pada 12 minggu setelah suntikan pertama.

Ketika vaksin AstraZeneca disuntikkan ke pasien, vaksin akan mendorong sistem kekebalan untuk mulai membuat antibodi dan menyerang infeksi virus corona.  

Vaksin AstraZeneca telah terbukti aman dan memicu respons kekebalan pada orang-orang dari segala usia, termasuk di atas 55 tahun.

Peserta uji coba diberi rejimen dosis yang berbeda. Medicines and Healthcare products Regulatory Agency (MHRA) menyetujui penggunaan dua dosis lengkap vaksin AstraZeneca  dengan tingkat efikasi sekitar 62 persen.

 

Efek samping vaksin Covid-19

Efek samping vaksin Covid-19 yang muncul mungkin beragam. Namun pada umumnya bersifat  ringan, sementara, dan tidak selalu muncul, tergantung pada kondisi tubuh masing-masing individu.

Sejumlah efek samping ringan bagi mereka yang sudah mendapatkan vaksin, mungkin terjadi demam, nyeri otot, atau ruam kemerahan pada bekas suntikan.

Maka setelah disuntik vaksin, Anda diharapkan untuk tetap tinggal di tempat pelayanan vaksinasi selama 30 menit untuk memantau efek samping yang terjadi.

Efek samping vaksin Covid-19 yang berat dapat terdeteksi melalui tahapan pengembangan dan pengujian vaksin, sehingga dapat dievaluasi lebih lanjut.

Dibandingkan efek samping, vaksin Covid-19 menawarkan lebih banyak manfaat daripada risiko sakit, karena bertujuan untuk memberikan kekebalan spesifik terhadap Covid-19.

Hal itu ditunjukan dengan penerima vaksin lengkap di Indonesia telah mencapai 23.345.264 orang berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 sampai Sabtu, 7 Agustus 2021.

Sementara, penerima vaksinasi pertama Covid-19 mencapai 49.801.823 orang. Untuk kategori lanjut usia, sudah terdapat 3.302.094 orang yang sudah menerima vaksin dosis kedua.

Untuk petugas publik sudah tercapai 13.404.293 orang, masyarakat rentan dan umum sudah 5.074.656 orang, dan dalam kelompok usia 12-17 tahun sudah 284.173 orang yang menerima vaksin Covid-19 dosis kedua.

Pemerintah sendiri menargetkan akan memberikan dua kali suntikan vaksin Covid-19 terhadap 208.265.720 penduduk, untuk memiliki kekebalan kelompok atau herd immunity.

Sementara, data Kementerian Kesehatan menunjukan  tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan vaksin lengkap mencapai 1.462.914 orang. Dalam kategori lanjut usia terdapat 3.302.094 orang menerima vaksin kedua.

Untuk petugas publik sudah tercapai 13.404.293 orang, masyarakat rentan dan umum sudah tercapai 5.074.656 orang mendapatkan vaksin lengkap. Sedangkan kelompok usia 12-17 tahun yang sudah menerima vaksi dosis kedua mencapai 284.173 orang. ***

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: linksehat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah