Sembuh dari Covid-19 Tapi Rambut Jadi Rontok, Kok Bisa? Ternyata Ini Alasannya

- 22 September 2021, 10:10 WIB
Rambut rontok yang dialami oleh banyak penyintas Covid-19 tidak sebabkan botak.
Rambut rontok yang dialami oleh banyak penyintas Covid-19 tidak sebabkan botak. /pixabay/Totojang

Baca Juga: Diwarnai Kartu Merah, Inter Milan Gebuk Fiorentina 3-1, Kokoh Dipuncak Klasemen

Akibat kondisi tersebutlah, maka menyebabkan Telogen Effluvium yakni kondisi kerontokan rambut yang terjadi beberapa bulan setelah alami peristiwa yang membuat stres.

Lebih lanjut, selain disebutkan diatas, dokter Samuel mengungkapkan bawah Telogen Effluvium ini dapat terjadi karena beberapa faktor lainnya yakni demam tinggi, kondisi kronis, perdarahan, diet, dan lainnya.

"Kondisi Telogen Effluvium ini terjadi karena banyaknya helai rambut yang alami transisi dari fase pertumbuhan ke fase istirahat lebih cepat, sehingga banyak helai rambut yang akhirnya gugur sebelum waktunya," ujar doktersam.

Baca Juga: Ali Hanafiah Didukung Jadi Sekjen DPP KNPI, Ini yang Jadi Alasannya

Untuk diketahui, saat kondisi normal, kerontokan rambut pasti Anda alami kurang dari 100 hela rambut per hari.

Sementara, pada saat alami kondisi Telogen Effluvium, dokter Engelman mengungkapkan bahwa Anda akan alami kerontokan rambut sekira 300 helai rontok setiap hari hingga 6 bulan.

Kabar baiknya, kondisi Telogen Effluvium ini bersifat sementara, sebagaiamana diungkapkan dr. Susan Massick, bahwa Anda tidak akan alami botak karena pada akhirnya rambut akan tumbuh kembali.

Baca Juga: AFF Suzuki Cup 2020: Hasil Undian Telah Diketahui, Kompetisi Dijadwalkan Desember 2021 di Tempat Terpusat

Tapi, semuanya tidak cepat, karena Anda perlu beberapa saat sekira 6 hingga satu tahun agar rambut Anda penuh dan panjang kembali layaknya semula.

Halaman:

Editor: Yomanti


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah