Lubang Buaya Dark Tourism Pailing Legendaris, Saksi Bisu G 30S PKI, Catatan Sejarah Kelam di Masa Lampau

- 30 September 2021, 18:18 WIB
Diorama tragedi 30 September di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Diorama tragedi 30 September di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. /Antara/Fakhri Hermansyah/

KABAR BANTEN - Konsep pariwisata semakin unik dan menarik, yang tidak hanya menawarkan keindahan dan memesona, melainkan tempat-tempat yang menjadi saksi masa kelam atau ‘masa gelap’ yang disebut Dark Tourism seperti Lubang Buaya.

Fenomena Dark Tourism lahir dari pariwisata hitam atau kesedihan, yang merujuk pada aktivitas pariwisata di tempat-tempat terjadinya sebuah tragedi atau peristiwa penting di masa lampau seperti Lubang Buaya, saksi bisu pembunuhan 7 pahlawan revolusi Indonesia dalam peristiwa pemberontakan G30S PKI

Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari kemenparekraf.go.id, Monumen dan Museum Lubang Buaya merupakan salah satu destinasi Dark Tourism  yang cukup legendaris di Indonesia.

Baca Juga: Dikira AH Nasution, Sang Ajudan Jenderal Dieksekusi dalam G30S PKI, Inilah Pierre Tendean Pahlawan Revolusi

Lubang Buaya, merupakan tempat yang menjadi saksi bisu pembunuhan 7 pahlawan revolusi Indonesia dalam peristiwa pemberontakan G30S PKI.

Di Monumen Lubang Buaya ini terdapat sumur tua, yang dulunya digunakan sebagai tempat membuang jenazah para pahlawan revolusi.

Selain koleksi foto, dipajang juga beberapa diorama yang menggambarkan pemberontakan PKI di berbagai daerah kala itu.

Monumen ini dibangun di atas tanah seluas 14,6 hektar atas prakarsa Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Tujuannya, untuk mengenang perjuangan para Pahlawan Revolusi dalam mempertahankan ideologi Negara Republik Indonesia, Pancasila dari ancaman ideologi komunis.

Halaman:

Editor: Yadi Jayasantika

Sumber: kemenparekraf.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah