"Dan tugas kita adalah mengambil hikmah, pengalaman dan belajar dari sejarah. Lebih dari itu, untuk memotivasi kita terus membuat sejarah-sejarah baru ke depan," tulis Anies lagi.
Baca Juga: Karomah Syekh Nawawi Al Bantani saat Tunjukkan Arah Kiblat ke Sayyid Utsman
Anies berharap melalui penamaan jalan ini, akan lebih banyak warga Jakarta dan sekitarnya, terutama generasi muda terinspirasi sosok Syekh Nawawi Al Bantani.
"Sehingga harapannya nanti akan muncul pribadi-pribadi yang meneruskan perjuangan dan kontribusi Syekh Nawawi al Bantani dalam memberikan warna pada peradaban Islam dunia," tulis Anies Baswedan.
Baca Juga: Kisah Menakjubkan Syekh Nawawi Al Bantani saat Telunjuknya Jadi 'Lampu'
Diketahui, Syekh Nawawi Al Bantani melahirkan sejumlah murid yang menjadi ulama besar di Tanah Air yakni KH Hasyim Asy’ari (pendiri NU), KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah) KH Kholil Bangkalan Madura, KH Asnawi Kudus, KH Tb Bakri Purwakarta, KH Arsyad Thawil dan lainnya.
Konon, dikutip dari buku Sanad Ulama Nusantara ditulis Adhi Maftuhi, KH Hasyim Asy’ari sering menangis saat membaca kitab fiqh Fathul Qarib karangan gurunya tersebut kepada para santri di Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang.
Kenangan terhadap gurunya Syekh Nawawi Al Bantani sangat mendalam merasuk hati hingga haru tak kuasa ditahannya saat membaca baris per baris kitab Fathul Qarib.
Syekh Nawawi Al Bantani lahir kampung Tanara Kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang Banten pada 1815 Masehi.