Lantaran ingin mencoba berumah tangga secara mandiri, Pak Boy dan Selly kemudian pindah ke sebuah rumah kontrakan.
Saat itulah, kesulitan ekonomi mulai mendera pasangan ini, penghasilan Pak Boy sebagai buruh harian lepas ternyata tidak mencukupi.
“Pendapatan suami sangat sedikit, untuk kebutuhan dapur tipis sekali. Bahkan tidak ada jatah untuk kosmentik,” tuturnya.
Lantaran itulah, Selly selalu mengeluh ketika kebutuhan dapur serta kosmetik miliknya telah habis.
Ia pun meminta agar Pak Boy mulai mencari uang tambahan, diluar dari pendapatannya sebagai buruh harian lepas.
“Wajar kalau saya minta suami mencari rezeki yang lebih, sebab dia kan kepala rumah tangga,” ucapnya.
Namun sayangnya, keluhan Selly terlalu sering dilontarkan, sehingga membuat telinga Pak Boy seolah terbakar.
Suami pun jengah, pertengkaran tak terhindarkan hingga berujung kekerasan dalam rumah tangga atau KDRT.
“Saya ditampar hingga tersungkur, takut sekali. Makanya saya langsung pergi dari rumah itu,” katanya.
Pasca insiden tersebut, baik Pak Boy maupun Selly sudah tidak lagi bersama selama lima bulan lamanya.