KABAR BANTEN - Ekonom senior Rizal Ramli menyoroti masalah anjloknya harga komoditas sawit belakangan ini.
Bahkan Rizal Ramli pun membandingkan harga sawit di Indonesia dengan negara tetangga yang lebih tinggi.
Rizal Ramli menilai pemerintah tidak becus untuk menyelesaikan perkara harga sawit tersebut.
"Dasar ndak becus, menyelesaikan masalah yang berlimpah saja (abundance) ndak bisa," cuit Rizal Ramli seperti dikutip Kabar Banten dari akun Twitter @RamliRizal, Rabu 13 Juli 2022.
Dasar ndak becus ???? Menyelesaikan masalah yg berlimpah saja (abundance) ndak bisa, malah makin ruwet, bikin susah rakyat dan petani. Apalagi selesaikan masalah langka (scarcity), paling bisanya naikkan harga pic.twitter.com/apgso5TZay
— Dr. Rizal Ramli (@RamliRizal) July 13, 2022
Menurut dia kondisi saat ini bukan menyelesaikan masalah namun malah menambah ruwet dan membuat rakyat susah.
"Malah makin ruwet, bikin susah rakyat dan petani. Apalagi selesaikan masalah langka (scarcity), paling bisanya naikkan harga," tulis mantan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Sumber Daya Indonesia tersebut.
Bukan hanya memberikan cuitan, Rizal Ramli juga mengunggah sebuah foto perbandingan harga sawit di Indonesia dengan Thailand dan Malaysia.
Dimana harga sawit di Thailand mencapai Rp4.100, Malaysia Rp3.600 sedangkan di Indonesia hanya Rp1.000 per kilogram.
Dalam gambar juga dituliskan bahwa Indonesia adalah negara penghasil sawit terbesar di dunia.
Namun petaninya sengsara dan menderita anehnya setelah menjadi minyak goreng harga di Indonesia menjadi paling mahal.***