Sekelumit Sejarah Sebelum Tragedi Berdarah G30S PKI Meletus dan Setelah Pemilu 1955

- 25 September 2022, 16:37 WIB
Sekelumit sejarah sebelum tragedi berdarah G30S PKI meletus dan setelah pemilu.
Sekelumit sejarah sebelum tragedi berdarah G30S PKI meletus dan setelah pemilu. /Tangkapan layar /YouTube Pegawai Jalanan

KABAR BANTEN - Bangsa Indonesia tidak akan melupakan sejarah tentang kekejaman PKI, dari mulai pemberontakan di Madiun 1948. Hingga puncaknya yaitu pada tahun 1965.

Kondisi perang dingin negara besar yang berhaluan komunis dan yang anti komunis, menganggap Indonesia adalah negara yang menjadi penentu dari konflik mereka.

Dengan penduduk yang besar dan wilayah yang luas, serta menjadi basis ke tiga dunia setelah Soviet dan Beijing, dengan paham yang beraliran komunis.

Maka mereka sangat berkepentingan untuk menjadikan Indonesia sebagai baro meter keberhasilan dari mereka untuk menanamkan pengaruh nya di Indonesia.

Dikutip Kabar Banten dari YouTube Chanel Pegawai Jalanan. Sekelumit sejarah sebelum tragedi G30S PKI meletus dan setelah pemilu.

Namun dengan kemampuan TNI bersama rakyat usaha yang mereka dan PKI untuk membuat kacau Indonesia dapat digagalkan. Walaupun sebagian pasukan dapat di infiltrasi pasukan di Jawa tengah, namun sebagian besar kekuatan TNI masih setia terhadap Pancasila.

Baca Juga: Sekelumit Sejarah Sebelum G30S PKI Meletus Hingga Pemilu Pertama di Indonesia

Beberapa kali sampai Presiden Soekarna memanggil pimpinan angkatan darat yang dinilai kurang tegas dalam mendukung Nasakom, bahkan menyebut TNI Komunis to fobia.

Namaun pimpinan TNI angkatan darat bukan tidak patuh terhadap pimpinan tertinggi, namun selalu berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945.

Serta melaksanakan sumpah Saptamarga yang sudah di tetapkan sejak tahun 1952.
Berdasarkan persetujuan presiden Soekarno sebagai pedoman oleh TNI seluruhnya.

Poin pertama dalam Sapta marga yaitu, Kami warga Indonesia yang bersendikan Pancasila.
Dan yang kedua adalah anggota TNI adalah, kami patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggung jawab dan tak kenal menyerah.

Oleh sebab tersebut TNI akan sulit jika harus mendukung konsep Nasakom, namun hal tersebut tidak mengurangi kepatuhan TNI kepada Presiden Soekarno.

Bagi pendukung PKI yang berada di Soviet dan RRC, hal tersebut membuat mereka khawatir karena ketaatan TNI terhadap negara dan UUD 1945 yang begitu teguh.

Masalah lain yang membuat rumit pergerakan PKI, karena tergantung dengan Presiden Soekarno, menurut mereka selama bung Karno ada maka keberadaan PKI dianggap aman.

Mengingat kesehatan Presiden mulai mengalami masalah PKI mulai gelisah, ditambah tom dokter dari RRC mengatakan menurunnya kesehatan bung Karno.

Dan kelompok pendukung PKI yang berada di Soviet dan RRC rupanya ingin cepat menguasai keadaan Indonesia sebelum bung Karno wafat, dan mendapat hambatan penuh dari TNI.

Pihak intelejen dari Soviet dan RRC, mulai bergerak, serta tidak ketinggalan juga CIA, karena Amerika tidak mau paham komunis menguasai Indonesia dan akan mengurangi pengaruh barat di Asia jika komunis menguasai Asia.

Tanda jika PKI ingin segera menguasai pimpinan tertinggi, dengan mengusulkan pembentukan. Angkatan ke lima yang nantinya akan dipersenjatai dari Soviet dan RRC. Namun dengan tegas pimpinan TNI menolak hal tersebut.

Perubahan struktur dalam tubuh Angkatan juga membuat pengaruh besar terhadap TNI seperti ada Menpangad yang sekaligus menjadi panglima TNI angkatan darat. Demikian juga untuk angkatan laut, TNI angkatan udara dan Polri, yang bertanggung jawab langsung ke Presiden.

Organisasi intelejen BPI, yang di pimpin oleh DR Soebandrio melaporkan kepada Presiden Soekarno bahwa di TNI angkatan darat ada dewan Jendral,yang merencanakan kup kekuasaan.

Namun oleh para pimpinan tinggi TNI angkatan darat bahwa yang disebutkan Dewan Jendral adalah dewan kepangkatan, hal tersebut di jelaskan oleh Jendral A Yani kepada Presiden Soekarno.

Dari segala penolakan usulan PKI oleh TNI. Membuat PKI makin marah, dan berangsur mulai mengatur strategi untuk memulai kudeta serangan persiapan yang sudah mulai nampak.

Dengan kondisi yang mulai kacau, ekonomi,serta keamanan mulai mengalami penurunan sehingga keadaan masyarakat semakin tegang, hal tersebut digunakan PKI untuk melancarkan rayuannya untuk mencari simpati masyarakat.

Bangsa Indonesia dikejutkan oleh berita yang di siarkan TVRI, pengumuman Dewan Jendral, satu badan yang tidak ada sebelumnya.

Kemudian ada berita diculiknya Menpangad Ahmad Yani, beserta 5 orang pembantunya, yaitu deputi administrasi angkatan darat Mayjen Soeprapto, Deputi khusus angkatan darat Mayjen MT Haryono, Asisten intelejen Angkatan darat Mayjen S Parman, Asisten logistik Angkatan darat Brigjen Panjaitan.dan inspektur kehakiman Brigjen Soetoyo.

Usaha penculikan Jendral Ah Nasution gagal, karena tindakan heroik Lettu Piere Tendean, dengan mengaku sebagai Jendral Nasution, kemudian dia dibawa oleh penculik.

Semua korban yang di culik di bunuh, ada yang di tembak di rumahnya ada juga yang di bunuh di lubang buaya.

Pasukan penculik diketahui dari pasukan Cakrabirawa, yang menjadi pasukan pengawal Presiden, yang di bawah kendali Letkol Untung, yang menjadi induk pasukan penculik.

Letkol Untung adalah simpatisan PKI dan yang terrekrut dari unsur TNI, sebenarnya gerakan tersebut bukan perintah pimpinan Cakrabirawa namun karena di manfaatkan oleh campur tangan PKI lewat biro Khusus
Yang dipimpin Dan Aidit.

Jadi sejarah kelam dan berdarah G30S, adalah pemberontakan PKI, bukan dari permasalahan TNI, seperti yang menjadi alibi PKI untuk mencuci kesalahannya.

Demikian sekelumit sejarah sebelum tragedi berdarah G30S PKI meletus dan setelah pemilu 1955.***

Editor: Kasiridho

Sumber: YouTube PEGAWAI JALANAN


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah