Mengonsumsi daging dan telur ayam atau bebek yang mentah atau kurang matang dapat meningkatkan risiko terjadinya keracunan makanan.
Hal ini karena kontaminasi bakteri salmonella yang sering ditemukan di usus dan bulu unggas.
2. Daging merah
Makanan penyebab keracunan berikutnya adalah daging merah atau stik, termasuk daging sapi atau domba.
Keracunan makanan akibat mengonsumsi daging merah terjadi karena kontaminasi bakteri salmonella maupun yearsynia.
Selain itu makanan olahan seperti beacon dan sosis juga bisa terkontaminasi oleh bakteri listeria dan staphylococcus.
Kontaminasi daging merah ini dapat terjadi selama proses pemotongan hewan, penyimpanan daging saat di toko maupun di rumah, hingga pengolahannya.
3. Susu Non Pasteurisasi
Pasteurisasi merupakan proses pemanasan susu pada suhu tinggi untuk membunuh bakteri berbahaya yang terkandung dalam susu.
Ketika anda mengkonsumsi susu yang belum dipasteurisasi, risiko anda untuk mengalami keracunan makanan akan lebih besar.