Network
KABAR BANTEN - Bandung merupakan salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia. Kota ini juga menjadi pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat.
Bandung terkenal sebagai tempat yang memiliki banyak tempat wisata, sehingga banyak orang yang berkunjung ke kota ini. Tempat wisata di Bandung sangat beragam seperti wisata belanja, sejarah, kuliner, alam, hingga budaya.
Selain itu, Bandung memiliki banyak bangunan ikonik yang menjadi ikon kota dan terkenal di kalangan wisatawan. Mengutip bandung.go.id, berikut daftar 4 bangunan ikonik di Bandung yang paling terkenal.
1. Gedung Sate
Gedung Sate merupakan ikon Kota Bandung yang berfungsi sebagai Kantor Gubernur Jawa Barat dan beralamat di Jalan Diponegoro Nomor 22 Kota Bandung.
Bangunan ini memiliki empat lantai, basement, dan ruang pada puncak gedung. Gedung Sate dibangun pada 1920-1924, yang dirancang oleh J Gerber bersama timnya, Eh De Roo, dan G Hendriks, serta Gemeente van Bandoeng.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Museum Date di Bandung yang Cocok Dikunjungi Bareng Doi, Menarik dan Edukatif
Gedung Sate memiliki gaya arsitektur hybrid. Dalam arsitektur bangunannya, gedung ini menggunakan model Renaissance Italia, desain jendela mengusung konsep Moor Spanyol, dan bagian atap yang mengadopsi arsitektur Asia seperti pura di Bali.
Bangunan ini juga dipengaruhi perpaduan ornamen Hindu dan Islam. Sementara bagian puncak atap gedung, terdapat ornamen enam tusuk sate yang melambangkan 6 juta Gulden yang digunakan untuk membangun gedung ini.
2. Jembatan Pasupati
Jembatan Pasupati mulai beroperasi sejak 2005 yang menghubungkan dua ruas jalan utama di Kota Bandung, yaitu Pasteur dan Surapati (Pasupati). Namun sejak 2022, nama bangunan ini berganti nama menjadi Jalan Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja.
Sejak lama Jembatan Pasupati sudah menjadi ikon Kota Bandung. Faktanya jembatan ini merupakan jembatan terpanjang kedua di Indonesia setelah Jembatan Suramadu. Jembatan Pasupati memiliki panjang sekitar 2,8 kilometer dan lebar sekitar 21,53 meter.
Keunikan arsitektur dari bangunan jembatan ini terletak pada bagian tengahnya, yaitu terdapat satu tiang yang cukup tinggi yang ditopang dengan 19 cable stayed. Selain itu, jembatan ini sudah menggunakan teknologi Look Up Device (LUD), sehingga menjadikannya sebagai jembatan tahan gempa pertama di Indonesia.
3. Gedung Merdeka
Gedung Merdeka terletak di jalan Asia-Afrika yang menempati area seluas 7.500 m2. Gedung Merdeka merupakan gedung bersejarah yang pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
Sekarang gedung ini difungsikan sebagai museum yang memamerkan berbagai benda koleksi dan foto Konferensi Asia-Afrika. Bangunan ini dirancang pada tahun 1926 oleh Van Galen Last dan C P Wolff Schoemaker.
Gedung Merdeka memiliki arsitektur yang kental dengan gaya art deco dan lantainya terbuat dari marmer buatan Italia yang mengkilap. Selain itu, gedung ini juga memiliki ruangan-ruangan bersantai yang terbuat dari kayu cikenhout, dan lampu-lampu kristal yang gemerlapan.
4. Hotel Savoy Homann
Hotel Savoy Homann yang dibangun pada tahun 1880 merupakan salah satu Cagar Budaya di Kota Bandung. Pada awalnya, hotel ini memiliki gaya bangunan baroq. Lalu, pada 1883 gaya bangunan diubah menjadi bergaya art nouveau.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Villa Murah di Bandung Jawa Barat, Cocok untuk Liburan Keluarga
Pada 1910, Hotel Savoy Homann dibongkar lalu dibangun bangunan baru dengan gaya arsitektur gothic revival. Bangunan hotel ini kembali dibongkar pada 1938, dan diganti dengan bangunan baru yang bergaya international style modern (nieuw bouwen).***
