5 Bangunan Peninggalan Kolonial Belanda di Bandung Jawa Barat, Saksi Sejarah Masa Penjajahan

- 4 Oktober 2023, 18:43 WIB
Gedung Sate, salah satu bangunan bersejarah di Bandung Jawa Barat yang ada sejak zaman penjajahan Belanda.
Gedung Sate, salah satu bangunan bersejarah di Bandung Jawa Barat yang ada sejak zaman penjajahan Belanda. /Tangkap Layar/Instagram @gedungsate

KABAR BANTEN - Kota Bandung Jawa Barat memiliki banyak bangunan bersejarah peninggalan kolonial Belanda. Bangunan-bangunan di Kota Bandung tak lepas dari salah satu sejarah yang ada sejak zaman kolonial Belanda.

 

Sejak kedatangan Gubernur Hindia Belanda William H Daendels pada tahun 1810, Bandung memang sengaja dibangun sebagai kota persinggahan. Selain itu, Bandung pernah direncanakan sebagai ibu kota baru menggantikan Batavia.

Mengutip laman resmi Pemkot Bandung, berikut bangunan peninggalan Kolonial Belanda di Bandung yang menjadi saksi sejarah masa penjajahan.

1. Gedung Sate

Alamat: Jalan Diponegoro Nomor 22, Kota Bandung

 

Gedung Sate merupakan bangunan tua peninggalan kolonial Belanda yang sekarang difungsikan sebagai Kantor Gubernur Jawa Barat. Pada zaman kolonial Belanda, Gedung Sate merupakan komplek pusat instansi pemerintahan atau Gouvernements Bedrijven.

Gedung Sate dibangun pada tahun 1920-1924. Bangunan ini dirancang oleh Ir J Gerber sebagai ketua tim, Eh De Roo, dan G Hendriks, serta Gemeente van Bandoeng yang diketuai oleh V L Sloors.

Pembangunan Gedung Sate merupakan bagian dari program pemindahan pusat militer pemerintah Hindia Belanda dari Meester Cornelis ke wilayah Bandung.

Saat itu, terdapat beberapa kantor gedung pemerintahan seperti kantor Department Verkeer en Waterstaat (Departemen Pekerjaan Umum dan Pengairan) dan di sisi timur laut terdapat gedung Hoofdbureau Post Telegraaf en Telefoondienst (Pusat Pos, Telegraf, dan Telepon).

 

Pada bagian puncak atap gedung, terdapat ornamen 6 tusuk sate. 6 tusuk sate ini melambangkan 6 juta Gulden yang digunakan untuk membangun gedung ini.

2. Gedung Merdeka

Alamat: Jalan Asia Afrika Nomor 65, Braga, Sumur Bandung, Kota Bandung

Gedung Merdeka merupakan gedung bersejarah yang pernah digunakan sebagai tempat Konferensi Asia-Afrika tahun 1955. Dulunya bangunan ini berfungsi sebagai tempat pertemuan bernama Societeit Concordia, yakni sebuah perkumpulan beranggotakan orang-orang Eropa, terutama Belanda yang berdomisili di Kota Bandung dan sekitarnya.

 

Sekarang gedung ini difungsikan sebagai museum yang memamerkan berbagai benda koleksi dan foto Konferensi Asia-Afrika. Bangunan ini dirancang pada tahun 1926 oleh Van Galen Last dan C P Wolff Schoemaker.

Gedung Merdeka memiliki arsitektur yang kental dengan gaya art deco dan lantainya terbuat dari marmer buatan Italia yang mengkilap. Selain itu, gedung ini juga memiliki ruangan-ruangan bersantai yang terbuat dari kayu cikenhout, dan lampu-lampu kristal yang gemerlapan.

3. Museum Pos Indonesia

Alamat: Jalan Cilaki Nomor 73, Kota Bandung

 

Museum Pos Indonesia merupakan museum yang memiliki ribuan benda koleksi yang berkaitan dengan pos dari masa ke masa seperti prangko, timbangan paket, sampai seragam pegawai pos.

Bangunan yang dibangun tahun 1928-1931 ini semula berfungsi sebagai Posten Telegraf Kantoor (Kantor Pos dan Telegraf). Bangunan ini dirancang oleh J Ven Gendt dengan menerapkan gaya arsitektur modern fungsional (art-deco geometrik) yang dipadu dengan atap bangunan tropis.

4. Gedung Indonesia Menggugat

Alamat: Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 5, Babakan Ciamis, Kota Bandung

 

Pada awalnya di lokasi ini dibangun sebuah rumah tinggal, pada tahun 1906. Namun, pada tahun 1917, bangunan ini dijadikan lokasi pengadilan atau Landraad oleh kolonial Belanda dan menjadi tempat untuk mengadili para pejuang kemerdekaan pada 1930.

Para pejuang kemerdekaan yang pernah ditangkap dan diadili di tempat ini diantaranya adalah Soekarno, Gatot Mangkoepradja, Maskoen Soemadipoetera dan Soepriadinata oleh Pemerintah Hindia Belanda. Pengadilan berlangsung selama lima bulan, dari tanggal 18 Agustus sampai dengan 22 Desember 1930.

Gedung Indonesia Menggugat telah mengalami perubahan fungsi beberapa kali. Setelah kemerdekaan hingga tahun 1950-an, gedung ini berfungsi sebagai Kantor Palang Merah Indonesia, kemudian menjadi bangunan keuangan dari tahun 1950-an hingga 1973.

Dari tahun 1973 hingga 1999, gedung ini digunakan sebagai Biro Perdagangan dan Perindustrian Jawa Barat. Dan pada 2007, gedung ini resmi dibuka untuk umum.

 

5. Villa Isola

Alamat: Jalan Dr Setiabudi Nomor 229, Isola, Sukasari, Kota Bandung

Awalnya bangunan ini dibangun untuk seorang jutawan Belanda bernama D W Beretty. Kemudian beralih fungsi menjadi kantor komandan divisi tentara Hindia Belanda yang menguasai Kota Bandung. Saat ini, Villa Isola difungsikan menjadi kantor Rektorat Universitas Pendidikan Bandung.

Rancangan villa isola dibuat oleh Wolff Schoemaker pada tahun 1932. Pembangunan Villa Isola dimulai dari bulan Oktober 1932 dan selesai di bulan Maret 1933.

 

Seperti umumnya bangunan karya Wolff Schoemaker, bangunan bergaya Streamline Moderne ini memiliki sumbu lurus ke arah Tangkuban Perahu, gunung berapi utama di dataran Bandung Jawa Barat.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah