Network
Kemudian perusahaan kereta api Hindia Belanda Staatsspoorwegen (SS) melanjutkan pembangunan ruas tersebut hingga Bandung dan selesai pada 1906.
Jalur kereta api Jakarta-Bandung ini melewati banyak lereng perbukitan yang terjal, tebing curam, lembah, serta Sungai Cikubang. Karena melintasi sungai, maka dibangun jalur khusus berupa jembatan baja.
Selain Jembatan Cikubang, SS juga membangun delapan jembatan pendek dan panjang lainnya. Dua diantaranya yang merupakan jembatan panjang yakni Cibisoro dan Cisomang.
Pembangunan jembatan-jembatan tersebut menggunakan besi-besi yang diimpor dari Eropa melalui Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Cilacap. Pembangunan jembatan tersebut
sempat mengalami keterlambatan pengiriman besi selama delapan bulan.
Struktur Jembatan Cikubang
Struktur Jembatan Cikubang memiliki tinggi 80 meter dan membentang sepanjang 300 meter. Jembatan ini berdiri kokoh dengan ditopang 11 pilar baja yang beratnya rata-rata 122 ton.
Di setiap pilar jembatan terdapat tangga kontrol yang digunakan petugas kereta api untuk mengecek kondisi rel. Selain itu, Jembatan Cikubang dilengkapi dengan 16 dek darurat di masing-masing sisi jembatannya.
