Sejarah Pelabuhan Sunda Kelapa yang Sudah Ada Sejak Kerajaan Tarumanegara

- 27 Oktober 2023, 14:59 WIB
Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta menjadi pelabuhan penting perdagangan rempah-rempah di Indonesia.
Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta menjadi pelabuhan penting perdagangan rempah-rempah di Indonesia. /Dokumen Arsip Nasional

KABAR BANTEN - Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta merupakan pelabuhan penting dalam perdagangan rempah-rempah di Indonesia. Pelabuhan ini sudah ada sejak zaman Kerajaan Tarumanegara.

 

Dikutip dari Kemendikbudristek, pada masa itu Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta banyak dikunjungi kapal-kapal dari Palembang, Tanjungpura, Malaka, Makassar, Madura, India, Tiongkok Selatan dan Jepang.

Berdasarkan catatan Prasasti Tugu, keberadaan Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta diyakini sudah muncul sejak abad ke-4. Dalam catatan tersebut, Pelabuhan Sunda Kelapa berkaitan dengan dua sungai, yaitu Candrabaga dan Gomati.

Sementara dalam buku Suma Oriental karya Tome Pires, disebutkan bahwa ia pernah singgah di beberapa pelabuhan, di antaranya Sunda Kelapa atau dalam bukunya disebutkan bernama Capala.

Sunda Kelapa merupakan pelabuhan utama Kerajaan Sunda Pajajaran. Melalui pelabuhan tersebut Kerajaan Sunda Pajajaran melakukan perdagangan berbagai komoditas dengan wilayah lain.

 

Pada umumnya, komoditas utama perdagangan Kerajaan Sunda Pajajaran adalah bahan makanan dan lada. Saat itu Sunda Kelapa dikenal sebagai pelabuhan pengekspor lada yang sibuk.

Selain lada, terdapat komoditas lain yang diperdagangkan seperti asem, beras, sayuran, dan buah-buahan. Rempah-rempah didatangkan dari wilayah timur Nusantara, sedangkan lada dari Banten dan Lampung.

Selain itu, Pelabuhan Sunda Kelapa juga menjadi tempat perdagangan beragam hewan ternak seperti sapi, kambing dan babi. Ada juga perdagangan pakaian yang didatangkan dari India.

Pada tahun 1522, Portugis dan Kerajaan Sunda Kelapa membuat sebuah perjanjian. Portugis akan membangun benteng di Sunda Kelapa, dan sebagai imbalannya Kerajaan Sunda Pajajaran akan menerima barang-barang yang diperlukan dari Portugis.

 

Perjanjian antara Portugis dan Kerajaan Sunda Pajajaran merupakan bentuk hubungan internasional pertama antara kerajaan Nusantara dengan negara Eropa. Perjanjian itu berakhir saat Sunda Kelapa berhasil dikuasai oleh Kerajaan Demak dan Cirebon.

Setelah berhasil dikuasai oleh Kerajaan Demak dan Cirebon, Pelabuhan Sunda Kelapa berganti nama menjadi Pelabuhan Jayakarta pada 1527. Akhirnya di sekitar pelabuhan didirikan Kota Jayakarta.

Setelah masuknya VOC di Jayakarta, perusahaan dagang Belanda tersebut kemudian mendirikan sebuah kota baru bernama Batavia. Pada masa ini Pelabuhan Jayakarta berganti nama menjadi Pelabuhan Batavia.

Pelabuhan Sunda Kelapa yang saat ini masih berdiri di pinggir Jakarta merupakan pelabuhan yang mempunyai nilai sejarah yang penting bagi masyarakat Jakarta saja, tetapi juga bagi bangsa Indonesia.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Kemendikbudristek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah