Kue Lontar Khas Papua, Makanan yang Dibawa Serdadu Belanda ke Papua

- 30 Oktober 2023, 14:28 WIB
Kue Lontar, makanan khas Papua yang dibawa serdadu Belanda.
Kue Lontar, makanan khas Papua yang dibawa serdadu Belanda. /Tangkap layar/indonesia.go.id

KABAR BANTEN - Kue Lontar adalah makanan khas Papua yang terbuat dari tepung terigu. Awal mulanya kue ini disebut ronde taart atau kue bundar yang dibawa oleh serdadu Belanda ke wilayah Papua.

 

Mengutip laman indonesia.go.id, waktu itu penduduk lokal Papua sulit melafalkan ronde taart, maka akhirnya mereka menyebutnya sebagai kue lontar seperti yang kita kenal sekarang ini.

Awalnya para serdadu Belanda mengajari penduduk Fakfak cara membuat kue ini. Hal tersebut dilakukan agar para serdadu itu tidak kesulitan mendatangkan kue tersebut dari kampung halamannya di Belanda.

Seiring waktu berjalan, penduduk lokal dapat membuat kue lontar dengan mudah, meskipun bahan utama masih didatangkan dari Belanda seperti margarin, susu, dan terigu. Sekilas kue ini tampak seperti pie susu dan memiliki rasa yang manis dan gurih.

Dengan cepat kue ini menyebar ke berbagai penjuru di Papua. Kue lontar umumnya menjadi sajian istimewa untuk menyambut tamu-tamu yang datang ke rumah. Bahan baku pembuatannya juga dapat ditemukan dengan mudah di Papua.

 

Tidak seperti makanan khas Papua lainnya yang terbuat dari bahan sagu, kue lontar memiliki bahan dan tampilan yang berbeda. Kue ini berbahan dasar tepung terigu dan memiliki tampilan berwarna kuning terang.

Selain berbahan dasar tepung terigu, kue lontar juga memiliki bahan dasar seperti margarin, vanili, dan susu. Dalam proses pembuatannya, kue ini dicetak menggunakan piring keramik sehingga bentuknya bundar.

Baca Juga: Papeda, Kuliner Ikonik Papua yang Harus Anda Coba

Kue lontar mempunyai tekstur lembut di bagian dalam dan renyah pada kulit luarnya. Tekstur lembut dari kue lontar ini dipengaruhi oleh bahan dasar susu. Tentu saja perpaduan lembut dan renyah tersebut menambah kelezatan kue lontar.

 

Kue khas Papua ini umumnya berukuran cukup besar dengan diameter bisa mencapai 20 cm yang memerlukan sebuah cetakan kue khusus. Sehingga kue yang dihasilkan pun cukup besar dan dapat disantap oleh 8-10 orang.

Tapi ada juga kue lontar yang dibuat dengan diameter lebih kecil seperti 8 cm. Biasanya Kue dengan ukuran lebih kecil ini dibuat untuk memudahkannya ketika akan dikemas sebagai oleh-oleh.

Biasanya kue lontar disajikan ketika menyambut perayaan hari besar keagamaan seperti Lebaran dan Natal. Kue ini juga kerap dicari umat Muslim di Papua untuk disantap saat berbuka puasa pada Ramadhan karena rasanya yang manis.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: indonesia.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah