Ramai Diperbincangkan, Ini 5 Kota di Indonesia dengan Jumlah Chindo Terbanyak, Ada Kotamu?

- 1 Desember 2023, 08:35 WIB
Potret Chinatown PIK, tempat berkumpulnya para Chindonesia di Tangerang - Jakarta/tangkapan layar/twitter @aboutTNG
Potret Chinatown PIK, tempat berkumpulnya para Chindonesia di Tangerang - Jakarta/tangkapan layar/twitter @aboutTNG /

KABAR BANTEN - Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman suku dan budaya, memiliki jejak sejarah panjang dari berbagai etnis yang menetap di tanah air ini. Salah satu etnis yang sudah lama berada di Indonesia adalah orang China atau etnis Tionghoa yang dikenal dengan sebutan Chindo.

Kalangan Chindo ini, mereka tidak hanya datang untuk berdagang, tetapi juga menetap, membentuk komunitas, dan menyumbangkan keberagaman budaya Indonesia.

Etnis Chindo ini biasa dikaitkan dengan hal-hal glamour, crazy rich, pengusaha, dan yang terbaru ada MasterChef Chindonesia.

Lalu, dimana sajakah etnis Tionghoa ini menetap di Indonesia? Dikutip Kabar Banten dalam unggahan instagram cettamandarin, berikut ini lima kawasan di Indonesia yang menjadi bukti luasnya persebaran etnis Tionghoa, atau yang sering kita kenal sebagai Chindo.

1. Jakarta: Pecinan Glodok yang Bersejarah

Kawasan pecinan yang paling terkenal di Jakarta adalah Pecinan Glodok, yang telah ada sejak abad ke-18. Di sini, kita dapat menemukan Wihara tertua di Jakarta, Gereja De Fatima dengan arsitektur China yang khas, dan menikmati wisata kuliner di Gang Gloria. Selain itu, beragam pernak-pernik khas China dapat ditemukan di kawasan ini.

2. Singkawang: Kota Seribu Kelenteng

Singkawang, di Kalimantan, merupakan daerah dengan kawasan pecinan yang cukup besar. Kota ini juga dikenal sebagai "kota seribu kelenteng." Di Singkawang, pengunjung dapat menemukan banyak kelenteng dan bangunan berkesan oriental. Bahasa Hakka dan Tio Ciu sebagai bahasa sehari-hari juga umum digunakan di sini.

3. Semarang: Kelenteng Sam Poo Kong dan Pasar Semawis

Semarang juga menjadi salah satu kawasan pecinan terbesar di Indonesia. Kelenteng Sam Poo Kong, yang terletak di Bukit Simongan, menyaksikan penjelajahan Cheng Ho di Indonesia. Pada malam hari, Pasar Semawis menjadi tempat untuk menikmati berbagai kuliner khas China dan atraksi menarik saat perayaan Imlek.

4. Surabaya: Kya-Kya, Tempat Chindo Berkumpul

Surabaya memiliki daerah pecinan yang dikenal dengan sebutan Kya-Kya di Jl Kembang Jepun, Pabean. Di sini, kita dapat menemukan pasar dan berbagai macam masakan khas China. Surabaya juga menjadi tempat Chindo berkumpul dan memiliki dialek khas Chindo Surabaya. Kya-Kya bahkan dijadikan tempat Car Free Day.

5. Medan: Jejak Sejarah di Masyarakat Tionghoa

Medan juga menjadi salah satu kota dengan komunitas Tionghoa yang signifikan. Di sini, kita dapat menemukan kelenteng, perayaan Imlek yang meriah, dan jejak sejarah masyarakat Tionghoa yang terus berkembang.

Melalui keberagaman kawasan pecinan di Indonesia, kita dapat melihat betapa kaya dan harmonisnya masyarakat Indonesia dalam menerima dan merayakan perbedaan. Etnis China, dengan warisan budaya dan sejarahnya, telah menjadi bagian integral dari keberagaman Indonesia. Dengan terus menjaga dan merayakan jejak sejarah ini, kita memperkaya lapisan budaya Indonesia yang telah berkembang selama berabad-abad.***

Editor: Maksuni Husen

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah