Terminal LPG Tanjung Sekong Kota Cilegon Banten Kian Hijau dan Andal Jaga Ketahanan Energi

- 29 Juni 2024, 12:05 WIB
Terminal LPG Tanjung Sekong Kota Cilegon Banten terus meningkatkan keandalan performa dan operasional dengan memasang sejumlah teknologi baru untuk mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus ketahanan energi Indonesia.
Terminal LPG Tanjung Sekong Kota Cilegon Banten terus meningkatkan keandalan performa dan operasional dengan memasang sejumlah teknologi baru untuk mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus ketahanan energi Indonesia. /

KABAR BANTEN - Jadi tulang punggung kebutuhan bahan bakar LPG nasional, terminal LPG Tanjung Sekong Kota Cilegon Banten terus meningkatkan keandalan performa dan operasional dengan memasang sejumlah teknologi baru untuk mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus ketahanan energi Indonesia.

Saat ini Terminal LPG Tanjung Sekong, kian hijau dan andal menjaga ketahanan energi nasional. Terminal, yang menyediakan sekitar 40 persen kebutuhan LPG di tanah air tersebut dikelola PT Pertamina Energy Terminal (PET), anak usaha PT Pertamina International Shipping (PIS), sebagai Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) PT Pertamina (Persero).

Direktur Perencanaan Bisnis PIS Eka Suhendra dalam keterangannya yang diterima Kabar Banten, Jumat malam, 28 Juni 2024 mengatakan, performa Terminal LPG Tanjung Sekong makin meningkat setelah mengintegrasikan sistem teknologi canggih seperti terminal automation system, digital integrated operation system (DIOS), pemanfaatan listrik tenaga surya, dan lainnya.

"Sebagai pemain utama di sektor logistik energi di Asia Tenggara, PIS terus berdedikasi terhadap operational excellence dengan memastikan keandalan PET dan Terminal Tanjung Sekong dalam memenuhi kebutuhan energi Indonesia," ujarnya saat management walkthrough ke terminal strategis tersebut untuk memastikan secara langsung peningkatan performa dan operasionalnya.

Dengan penerapan teknologi baru sepanjang 2024 itu, Terminal Tanjung Sekong berhasil menjaga penggunaan dermaga atau berth occupancy ratio (BOR) hingga 57 persen. Hal itu mendorong efisiensi waktu kapal bersandar atau integrated port time sebesar 42,5 jam dengan 284 ship call.

Berbagai pencapaian tersebut mendorong tingkat (throughput) sebesar 1,28 metrik ton (MT) atau 11 persen lebih tinggi dari target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Eka menjelaskan berbagai investasi teknologi itu merupakan upaya menyediakan layanan yang lebih terintegrasi, mulai dari jasa marine hingga logistik, sehingga aktivitas bisnis lebih fokus dan bisa memberikan solusi yang maksimal untuk seluruh supply chain.

"Penggunaan teknologi terbaru mendorong Terminal LPG Tanjung Sekong menjadi terminal LPG paling canggih di Indonesia dalam pengelolaan dan penyaluran LPG, sehingga ke depannya akan menjadi flagship dalam memberikan layanan terbaik khususnya terminal," tuturnya.

Direktur Utama PET Bayu Prostiyono menjelaskan bahwa kunjungan tersebut menunjukkan peran penting PET dalam mendukung pertumbuhan green business SH IML secara berkelanjutan.

"Sebagai pionir green terminal kelas dunia, Terminal LPG Tanjung Sekong telah menetapkan protokol keselamatan yang ketat, teknologi terbaru, dan melaksanakan berbagai inisiatif ramah lingkungan sesuai standar internasional, sebagai bukti komitmen SH IML dan Pertamina terhadap pembangunan berkelanjutan dan net zero emission 2060 di Indonesia," katanya yang turut mendampingi Eka dalam kunjungan management walkthrough tersebut.

Halaman:

Editor: Kasiridho


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah