Network
KABAR BANTEN - Perwakilan BKKBN Provinsi Banten membawa produk lokal unggulan Batik Baduy dan Banten pada kegiatan pameran dan gelar dagang Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor atau UPPKA UMKM peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas ke-31 tahun 2024 bertema 'Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas' yang digelar 27-29 Juni 2024 di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang, Jawa Tengah, Kamis 27 Juni 2024.
"Pada pameran dan gelar dagang UPPKA UMKM Harganas 2024 ini kami membawa produk lokal Banten yang jadi unggulan diantaranya Batik Baduy dan Batik Banten. Selain itu, kami juga membawa sejumlah produk lokal Banten lainnya yang berasal dari kelompok UPPKA UMKM binaan BKKBN Banten," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Rusman Efendi.
Ia mengungkapkan, pihaknya membawa Batik Baduy dalam kegiatan pameran dan gelar dagang UPPKA UMKM Harganas 2024 ini terinspirasi dari kearifan lokal kehidupan Suku Baduy yang mencerminkan kesederhanaan.
"Kami membawa produk Batik Baduy dengan bahan material menggunakan perpaduan wastra tenun Baduy dan Batik Banten dengan menggunakan motif suat songket hingga poleng paul yang mempunyai filosofi kehidupan masyarakat Baduy yang sederhana. Bahan pelengkap menggunakan tenun gerimis dan ketumbar, dengan penggunaan detail list lurik dan bordir," ucap Rusman Efendi.
Ekonomi Keluarga Jadi Kunci Kesejahteraan
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia atau BKKBN RI Hasto Wardoyo saat membuka kegiatan pameran dan gelar dagang UPPKA UMKM dalam rangka peringatan Hari Keluarga Nasional atau Harganas ke-31 tahun 2024 yang digelar 27-29 Juni 2024 di Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang Jawa Tengah menyampaikan bahwa ekonomi keluarga jadi kunci untuk kesejahteraan masyarakat, bangsa dan negara.
Hasto Wardoyo berharap kegiatan gelar dagang UPPKA UMKM dalam rangkaian kegiatan Harganas 2024 yang bertema 'Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas' tersebut mengutamakan produk-produk lokal dalam negeri.
"Harapannya gelar dagang ini mengutamakan produk-produk lokal karena biar uangnya siklus ke dalam negeri, ya inilah harapan kita semua agar target pemerintah ingin ada kewirausahaan 3,95 persen setiap 100 penduduk mestinya ada tiga sampai empat yang jadi pengusaha UMKM," ucapnya.
