KABAR BANTEN- Kemenangan AS Roma atas Manchester United (MU) pada leg kedua semifinal Liga Eropa nyatanya sia-sia, pasalnya gol yang tercipta tak cukup untuk ungguli agregat.
Walaupun bermain di kandang sendiri, AS Roma belum bisa membalas kekalahannya dari MU untuk mengejar ketertinggalan skor di Old Traford.
Namun, AS Roma tetap tampil dengan berdiri tegak dalam menjaga asa di Olimpico Roma dengan meraih tiga gol kontra MU.
Baca Juga: Man Utd Jangan Lengah, AS Roma Punya Catatan Comeback Manis di Pentas Eropa
Kurang dua gol untuk saingi MU yang sudah memegang 6 gol dalam agregat, itupun jika Cavani tidak mencetak gol di markas AS Roma.
MU melangkahkan kakinya ke partai final Liga Europa meski kalah 2-3 melawan AS Roma di leg kedua babak semifinal pada Jumat, 7 Mei 2021.
Tampil di Stadion Olimpico, Setan Merah percaya diri dengan mengantongi keunggulan 6-2 di leg pertama.
Baca Juga: AS Roma Kena Mental, Setelah Terpuruk di Liga Eropa, Kali Ini Ditaklukkan Sampdoria
Mereka bermain santai sampai akhirnya Roma memberikan tekanan di pertengahan babak pertama namun tidak berujung gol.
MU mampu unggul di menit ke-39 lewat aksi dari Edinson Cavani. Itu merupakan gol tunggal di babak pertama, kini Setan Merah unggul agregat 7-2.
Di babak kedua, tim tuan rumah mengamuk. Mereka tak mau menanggung malu di kandang, gol penyeimbang akhirnya hadir menit ke-57 lewat Edin Dzeko.
Tidak butuh waktu lama, mereka berbalik unggul. Kini Bryan Cristante yang mencatatkan namanya di papan skor.
Sayang keunggulan itu tidak berlangsung lama, Cavani lagi-lagi menjadi momok lewat gol keduanya di menit ke-68.
Roma terus menekan dan hasilnya kembali terlihat, menit ke-83 mereka unggul kembali melalui aksi Nicola Zalewski.
Tidak ada gol tambahan tercipta, skor 3-2 untuk Roma bertahan hingga laga usai.
Baca Juga: Semifinal Liga Eropa 2021, AS Roma Bawa Dua Mantan Pemain MU
Meski menang, Roma harus mengubur mimpinya tampil di final. Sebab MU masih menang agregat 8-5.
Dan kekalahan ini membuat kecewa semua tim Serie A Italia, karena tak ada lagi perwakilannya yang menjadi finalis di kancah Eropa.
Bahkan, menurut Football Italia. Ini menjadi catatan rekor musim terburuk bagi AS Roma.
Dikarenakan Gialorossi musim depan dipastikan sudah tak akan lagi tampil di Liga Champions dan Liga Eropa, efek tren negativnya di Serie A yang hanya bisa finish di peringkat ketujuh.
Baca Juga: Liga Super Eropa Akan Bergulir, AS Roma Tak Ikut Serta untuk Memilih Diam
Sedangkan satu-satunya asa dari AS Roma hanya mengandalkan juara Liga Eropa, demi tiket menuju Liga Champions.
Atau menjadi peserta di Liga Eropa kembali, jika saja masih bisa finis di peribgkat ke enam besar liga domestik di empat sisa pertandingannya.***