Sejarah Klub FC RB Salzburg, Tim Berumur Pendek dan Lika-liku Kontroversinya

13 Februari 2022, 11:23 WIB
Markas klub FC RB Salzburg. /Tangkapan layar /footballhistory.org

KABAR BANTEN - Meskipun umurnya relatif pendek, Football Club Salzburg memiliki sejarah yang penuh warna.

Yang paling menonjol, nama klub Salzburg diubah sebanyak empat kali, faktor alasannya sebagian karena dua sponsor yang berbeda.

Membuat sedikit kontroversi dalam tubuh tim Salzburg, namun klub ini menjadi salah satu tim paling sukses di sepakbola Austria.

Baca Juga: Ranking FIFA Timnas Putri Indonesia Jelang Keikutsertaan di Piala Asia 2022

Dilansir Kabar Banten dari Football History, setelah memenangkan lebih dari sepuluh gelar Bundesliga Austria dan beberapa trofi Piala Austria, klub Salzburg saat ini dikenal sebagai FC Red Bull Salzburg.

Bermarkas di Stadion Red Bull Arena sejak 2003, RB Salzburg telah mengoleksi beberapa gelar, diantaranya Bundesliga Austria sebanyak 13 kali, dan Piala Austria 6 kali.

Namun, hanya sejumlah pemain terkemuka yang lahir bersama berdirinya RB Salzburg, yakni Oliver Bierhoff, Sadio Mane, Alexander Zickler, dan Jonatan Soriano.

Rekor klub individu Salzburg pun terbilang cukup lumayan, yaitu pertandingan terbanyak dimainkan ialah Thomas Winklhofer (431 penampilan) dan pencetak gol terbanyak yakni Jonathan Soriano (120 gol).

Dalam sejarahnya pada 1933, penggabungan dua klub terbesar Salzburg FC Rapid dan FC Hertha melahirkan SV Austria Salzburg.

Padahal peraturannya, klub baru seperti Salzburg ini membutuhkan beberapa saat untuk menemukan bantalannya dan kemudian resmi dibubarkan dan didirikan kembali pada tahun 1950.

Mereka pertama kali mendapatkan promosi ke Bundesliga Austria pada musim 1953-1954, menyelesaikan laga dengan lima poin di atas zona degradasi.

Untuk sebagian besar dari dua dekade berikutnya, Salzburg terus muncul dan keluar dari papan atas.

Periode paling sukses Salzburg terjadi di awal 70-an, ketika mereka selesai sebagai runner-up di Bundesliga edisi 1971.

Hal ini menyebabkan penampilan pertama Salzburg di panggung internasional, di mana mereka tersingkir di babak pertama Piala UEFA oleh UTA.

Baca Juga: Sejarah Klub FC Zenit, Klub Raksasa Rusia yang Tenggelam di Kota Saint Petersburg

Di 1974, mereka berhasil mencapai final Piala Austria, kalah dari Austria Wien dengan agregat 2-3.

Pada 1978, klub berubah nama menjadi SV Casino Salzburg. Namun, kontroversi baru tersebut tampaknya tidak membawa keberuntungan bagi mereka sampai awal 90-an.

Ketika Salzburg akhirnya mulai bersaing untuk mendapatkan posisi Runner-up, mereka mengklaim gelar Bundesliga pertama mereka pada 1994, diikuti dengan dua gelar lagi di 1995 dan 1997.

Pada tahun yang sama, kesepakatan sponsor menyebabkan perubahan nama menjadi SV Wüstenrot Salzburg.

Periode ini juga melihat Salzburg membangun reputasinya secara internasional, saat mereka mencapai final Piala UEFA pada tahun 1994. Namun, mereka bukan tandingan Internazionale , yang memenangkan kedua pertandingan dengan skor 1-0.

Musim berikutnya, Salzburg lolos ke fase grup Liga Champions dengan mengalahkan Maccabi Haifa 5-2.

Mereka akhirnya finis ketiga dalam grup kuat yang berisi juara bertahan Milan , Ajax Amsterdam, dan AEK Athens.

Pada bulan Maret 2003, pertandingan pertama dimainkan di Stadion Wals-Siezenheim yang baru, kapasitas awalnya sedikit lebih dari 18.000, tetapi stadion diperluas menjadi lebih dari 30.000 kursi pada saat Euro 2008.

Arena pada saat itu juga berubah nama menjadi Red Bull Arena. Ini adalah arena sepak bola terbesar kedua di Austria, hanya Stadion Ernst-Happel yang lebih besar.

Di 2005, sepertinya Salzburg ditakdirkan untuk kembali ke margin sepakbola Austria. Namun, pengambilalihan oleh perusahaan Red Bull menyebabkan perubahan citra klub secara menyeluruh, termasuk warna tim, logo, pemain, dan seluruh staf.

Faktanya, Red Bull awalnya bersikeras pada fakta bahwa ini adalah klub baru tanpa sejarah sebelumnya.

Sampai sekarang, Federasi Sepak Bola Austria masih menganggap klub tersebut sebagai penerus sah Austria Salzburg (tahun yang sama, SV Austria Salzburg direformasi oleh pendukung SV Austria lama dan sejak itu berada di divisi yang lebih rendah).

Baca Juga: Sejarah Klub Sao Paulo, Tim Raksasa Brasil yang Sukses Taklukan Amerika Selatan

Di bawah nama dan rezim baru, Salzburg muncul sebagai klub dominan di Austria. Dukungan yang diberikan oleh Red Bull terbukti menjadi keuntungan besar bagi klub, yang akhirnya memiliki sarana keuangan untuk merekrut pelatih dan pemain terkenal.

Akibatnya, Salzburg telah mengklaim 10 dari kemungkinan 14 gelar Bundesliga di era Red Bull, bersama dengan 6 gelar Piala.

Pada 2018, Salzburg mencapai semi final Liga Europa, kalah dari Olympique de Marseille di perpanjangan waktu.***

Editor: Yandri Adiyanda

Sumber: Football History

Tags

Terkini

Terpopuler