KABAR BANTEN – Kisah perjalanan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu seolah mencapai puncak, setelah meraih medali emas ganda putri bulutangkis Olimpiade Tokyo 2020, pada Senin, 2 Agustus 2021.
Sebuah kisah sukses pasangan ganda putri bulutangkis Indonesia, Greysia Polii dan Apriani Rahayu meraih medali emas, ditentukan setelah mengalahkan wakil China Chen Qing Chen dan Jia Yifan di final Olimpiade Tokyo 2021.
Inilah ringkasan atau sinopsis perjalanan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu hingga meraih emas Olimpiade Tokyo 2020, sejarah pertama kalinya Indonesia meraih medali emas sejak ganda putri dipertandingkan pada Olimpiade Barcelona 1992.
Dikutip kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari badmintonindonesia.org, berikut pengakuan dan keterangan pelatih Eng Hian tentang perjalanan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu hingga meraih emas Olimpiade Tokyo 2020:
Pada 2017, pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian mulai mengevaluasi anak-anak didiknya berdasarkan hasil turnamen Thailand Masters tahun itu.
Dalam kejuaraan itu, sektor ganda putri menerbangkan empat pasangan ke Bangkok yang tediri atas Greysia Polii dan Rosyita Eka Putri Sari.
selanjutnya, Anggia Shitta Awanda dan Ni Ketut Mahadewi Istarani, Tiara Rosalia Nuraidah dan Rizki Amelia Pradipta, serta Della Destiara Haris dan Apriani Rahayu.
Dari keempat pasangan tersebut, Greysia Polii dan Rosyita Eka Putri Sari berhasil menembus babak semifinal. Sedangkan tiga pasangan lainnya, harus terhenti di perempat final.