Network
KABAR BANTEN - Atlet bulutangkis tunggal putri yang mengikuti pendidikan Polisi Wanita, asal Banten, Putri Kusuma Wardani akhirnya kembali ke Pelatnas PBSI.
Putri Kusuma Wardani kembali ke Pelatnas PBSI, untuk mengikuti latihan menjelang kejuaraan dunia yang akan digelar di Jepang.
Dikutip Kabar Banten dari akun instagram @badminton.ina, Putri Kusuma Wardani tengah berlatih bersama rekan-rekan atlet bulutangkis lainnya.
Ketua PBSI Banten, Sudarto Adinagoro mengatakan, kembalinya Putri Kusuma Wardani ke Pelatnas PBSi merupakan tanggung jawab dirinya dalam mengabdi Negara.
“Putri Kusumawardani merasa punya tanggung jawab dalam olahraga bulutangkis untuk mengharumkan Negara. Ia berlatih untuk mengikuti kejuaraan dunia,” kata Sudarto Adinagoro, Selasa 9 Agustus 2022.
Baca Juga: Penampilan Berubah, Atlet Bulu Tangkis Putri Kusuma Wardani Tempuh Pendidikan Polwan
Ia menuturkan, meski tengah mengikuti diklat Polwan, Putri Kusuma Wardani juga merasa,dirinya punya tanggungjawab dalamolahraga bulutangkis.
“Ia ikut berlatih di Pelatnas dan di Polwan juga ikut. Tidak mengapa, karena ini keduanya juga sama-sama mengabdi untuk Negara,” ujarnya.
Pada bagian lain, tiga wakil Indonesia ditarik mundur dari Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Mereka terpaksa absen dari kejuaraan yang bakal berlangsung di Tokyo, Jepang, 22-28 Agustus 2022 mendatang.
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky mengatakan, alas an mereka ditarik mundur karena dinilai kurang siap untuk tampil.
“Mereka yang terpaksa mundur adalah Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, Nita Violina Marwah/Putri Syaikah dan Shesar Hiren Rhustavito,” tuturnya.
Shesar Hiren Rhustavito dan Mychelle Crhystine Bandaso, kata Rionny, masih dalam tahap penguatan dan pemulihan dari cedera betis dan pinggang yang mereka alami.
Sementara Putri Syaikah yang mengalami cedera lutut, selama dua bulan terakhir ini sudah membaik. Dia juga sudah mencoba untuk joging dan berlatih kembali. Hasilnya juga menggembirakan.
"Untuk level pertandingan internasional atau Kejuaraan Dunia, dengan persiapan hanya dua minggu, meski kita paksakan saya rasa tidak mungkin. Dan atletnya pun sudah menyerah karena tidak sanggup,” ungkap Rionny.***
