Network
KABAR BANTEN - PSSI resmi membentuk Satgas Anti Mafia Bola yang melibatkan tokoh-tokoh independen seperti Maruarar Sirait (Ketua Steering Committee Piala Presiden 2015-2019), Najwa Shihab (jurnalis), Akmal Marhali (Koordinator Save Our Soccer), dan Ardan Adiperdana (Ketua Ikatan Akuntan Indonesia).
Satgas Anti Mafia Bola merupakan hasil kolaborasi antara PSSI dan individu-individu independen. Ketua Umum PSSI Erick Thohir mendorong pembenahan sepak bola nasional secara menyeluruh, terutama yang menyangkut praktik pengaturan skor.
“Agenda ini memang jadi hal yang saya rasa sudah ditunggu-tunggu dan saya pun sebagai Ketua Umum PSSI sangat membuka inisiasi dimana tokoh-tokoh publik bisa membantu mengawasi dan membersihkan yang namanya tentu isu-isu yang terekam di masyarakat,” ujar Erick Thohir.
Erick Thohir mengatakan nantinya Satgas Anti Mafia Bola memiliki dua pekerjaan utama dalam membenahi sepak bola nasional, yaitu pengaturan skor pada pertandingan liga dan pengelolaan keuangan PSSI.
“(Pertama) mengenai pertandingan sepak bola itu yang ada di Indonesia ini sudah terlalu lama terekam ada pengaturan skor. Yang kedua juga kita menginginkan tadi adanya good corporate governance atau keterbukaan dalam pengelolaan pendanaan yang ada di PSSI,” kata Erick Thohir.
“Saya rasa ini momentum yang tepat ketika memang sekarang liga-liga sudah mulai bergulir. Kalau ada indikasi (pengaturan skor) ini yang saya mau independen,” sambung Erick Thohir.
Selain itu, Erick Thohir mengatakan bahwa Presiden Jokowi mendukung dan mendorong pembentukan Satgas Anti Mafia Bola yang melibatkan beberapa tokoh independen.
“Saya berdiskusi dengan Bapak Presiden (Jokowi) dan Bapak Presiden sangat mendorong tokoh-tokoh publik yang bisa terwakili, sehingga ini menjadi hal progresif yang bisa kita lihat beberapa bulan kedepan,” ujar Erick Thohir.
Maruarar Sirait yang ditunjuk sebagai Ketua Satuan Tugas, mengatakan Satgas Anti Mafia Bola memiliki prioritas dalam upaya pembenahan sepak bola yang menyangkut praktik pengaturan skor.
