Irna Narulita Tinjau Korban Banjir Sukaresmi

- 2 Februari 2018, 08:15 WIB
Bupati Pandeglang Irna Narulita tinjau banjir di sukaresmi
Bupati Pandeglang Irna Narulita tinjau banjir di sukaresmi

PANDEGLANG, (KB).- Hujan mengguyur wilayah Pandeglang Selatan mengakibatkan tiga kampung di Desa Perdana, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang terendam banjir, Kamis (1/2/2018) sekitar pukul 09.00. Ketiga kampung yang terkena banjir yakni Kampung Kubu, Rancaluluk dan Babakan Kaweni. Banjir kali ini menjadi perhatian serius Bupati Pandeglang, Hj. Irna Narulita hingga memantau langsung lokasi bencana. Irna didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dadi Supriadi menyisir sejumlah lokasi banjir di Desa Sidamukti, Kecamatan Sukaresmi dan Desa Mekarsari, Kecamatan Panimbang. Menurut informasi, banjir dengan ketinggian 75 sentimeter hingga 1 meter itu merendam puluhan rumah warga di tiga kampung tersebut. Sementara itu, banjir yang disebabkan intensitas curah hujan tinggi dan luapan Sungai Ciliman menyebabkan jalan penghubung Sukaresmi menuju Panimbang dan Munjul tergenang banjir. Akibatnya, aktivitas transportasi menjadi lumpuh. Warga menyebutkan, banjir yang menggenangi badan jalan menuju Panimbang-Munjul belum juga surut. Sehingga warga terpaksa menggunakan gerobak kayu sebagai alat transportasi banjir. Warga Kampung Kubu, Desa Perdana, Kecamatan Sukaresmi, Oki mengatakan, banjir yang menggenangi jalan tersebut terjadi sejak Rabu (31/1/2018) kemarin. Karena luapan Sungai Ciliman dan hujan deras, banjir melanda tiga kampung di Desa Perdana, Kecamatan Sukaresmi. "Memang, banjir terjadi sejak kemarin dan sampai sekarang belum surut. Warga yang mengendarai sepeda motor kesulitan melintasi jalan karena tergenang banjir. Tapi kalau mobil masih bisa melintas, kalau pun harus pelan-pelan. Sedangkan sepeda motor banyak menggunakan jasa angkutan gerobak kayu yang disediakan warga. Biasanya sekali menyeberang mengeluarkan ongkos angkut Rp 10.000," ujar Oki. Sementara itu, Kepala Desa Perdana, Kecamatan Sukaresmi, Ade Sutisna membenarkan desanya dilanda banjir. Sekitar 56 rumah terendam banjir dengan ketinggian 75 sentimeter. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun jalan menghubungkan akses ke wilayah Panimbang dan Munjul terputus. Akibatnya, aktivitas transportasi di jalur tersebut menjadi lumpuh. Sementara itu, lanjut Kades Perdana, puluhan rumah yang dilanda banjir tersebar di tiga kampung. Di antaranya rumah warga di Kampung Kubu, Rancaluluk dan Kampung Babakan Kaweni. "Di sini ada tiga kampung dengan jumlah 56 kepala keluarga (KK). Banjir dengan ketinggian air rata-rata 75 sentimeter hingga 1 meter. Banjir disebabkan luapan air Sungai Ciliman yang mengelilingi tiga kampung di Desa Perdana," ujarnya. Menurut dia, banjir sering melanda wilayahnya saat musim hujan. Ia mengajak warga meningkatkan kewaspadaan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. "Alhamdulillah, saat kejadian BPBD Pandeglang berada di lokasi. Petugas menyediakan perahu karet. Sementara hingga sekarang warga tiga kampung masih menempati rumahnya. Meski ada beberapa orang mengungsi ke rumah tetangga dan kerabatnya yang aman dari banjir," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Pandeglang, Hj. Irna Narulita mengatakan, banjir terjadi akibat luapan Sungai Ciliman dan intensitas curah hujan tinggi. Pemerintah akan terus melakukan penanganan banjir. "Pemerintah siapkan logistik untuk bantu korban banjir. Dan pascabanjir akan menjadi perhatian untuk perbaikan infrastruktur, pelayanan pengobatan penyakit dan lainnya. Saya imbau warga tetap waspada, karena ini masih musim hujan. Pemkab melalui BPBD pasti siaga untuk penanganan banjir," tuturnya. (IF)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah