Hilang di Gunung Pulosari, 6 Mahasiswa Ditemukan Lemas

- 13 November 2018, 07:15 WIB
pendaki-yang-dikabarkan-hilang-di-gunung-pulosari-berhasil-ditemukan
pendaki-yang-dikabarkan-hilang-di-gunung-pulosari-berhasil-ditemukan

Enam pendaki yang tergabung dalam tim 1 (satu) mahasiswa pencinta alam, yang sebelumnya dikabarkan hilang di Gunung Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pandeglang Sabtu-Senin (10-12/11/2018), ditemukan dalam kondisi lemas akibat kehabisan bekal. Keenam mahasiswa tersebut berhasil ditemukan seorang warga, Ny. Enok di Kampung Palembang Girang, Desa Palembang, Kecamatan Cisata, Pandeglang, Senin (12/11/2018) pukul 08.00 WIB. Para korban tersesat itu berhasil dievakuasi oleh petugas Tagana, Tim Pecinta Alam Kailasa, dan Tim Pecinta Alam Alihya Kadu Ronyok. Korban dibawa ke Puskesmas Cisata dan Saketi. Enam mahasiswa pendaki gunung yang tersesat dan berhasil ditemukan petugas, yakni Claudio (L) 18 tahun asal Tangerang, Jujun (L) 18 tahun asal Kabupaten Lebak, Nahzan (L) 19 tahun asal Kabupaten Lebak, Aldhan (L) 19 Tahun asal Kramatwatu Serang, Dinda (P) 18 tahun asal Purwakarta dan Indri (P) 18 tahun asal Ciamis. Baca Juga: 6 Mahasiswa Hilang di Gunung Pulosari Salah seorang korban, Jujun mengatakan, dirinya tersesat bersama lima teman pendaki yang masuk dalam tim 1 dari kelompok pencinta alam. Ia berada di Pulosari sejak Sabtu, dengan tujuan mendaki. Namun di puncak gunung, mereka tersesat di persimpangan jalan. Mereka yang kehabisan perbekalan dan hanya tersisa air minum, memutuskan untuk menyusuri jalan setapak. Setelah dua hari tersesat, akhirnya bertemu warga untuk meminta bantuan. "Dari puncak gunung hendak turun mencari perbekalan, namun tersesat di persimpangan jalan puncak gunung. Akhirnya menelusuri jalan setapak dan bertemu warga yang sedang berada di kebun. Dari situlah, kami berhasil dievakuasi petugas dan warga, meski kondisi kami sudah lemas," katanya. Seorang tim BPBD Pandeglang Rian mengatakan, pendaki yang tersesat sudah ditemukan dalam kondisi lemas oleh Ny. Enok warga Palembang, Cisata. Hingga sekarang korban telah mendapat perawatan medis di Puskesmas Cisata dan Saketi.
Pendakian masih ditutup Ketua Yayasan Balaputra Salakanegara Mandalawangi, Cakra Widiantara menuturkan, para pendaki tersebut memaksa nain gunung, meski jalur pendakian masih ditutup petugas. "Sebelumnya, mereka sudah kami larang dan kami cegah. Sebab, kami belum berani membuka jalur pendakian Gunung Pulosari. Selain cuaca ekstrim, belum ada tembusan pihak perhutani untuk membuka jalur. Meski demikian, selaku pengelola Pulosari, kami tetap membantu evakuasi para korban. Kami meminta bantuan Basarnas, Polres, Tagana, KRPH, Wanadri, kemudian tim pendaki Banten," ucapnya. Kepala RPH Mandalawangi Nanang Suryana mengatakan, pascakejadian tersebut agar para pendaki mengikuti aturan karena berbahaya dan merepotkan para pihak. "Untuk sementara, saya tidak bisa berkomentar banyak atas kejadian ini, tapi yang jelas saya minta pengunjung untuk menaati aturan. Jika belum ada informasi jalur dibuka jangan memaksa, karena akan membahayakan," ucapnya. Seperti diketahui, enam korban tersebut mendaki gunung bersama pendaki lainnya dari tim II sebanyak 7 (tujuh) orang. Namun pendaki tim II lebih awal turun, sehingga tidak sampai tersesat. Tujuh pendaki yang satu kampus dengan enam korban yakni mahasiswa pencinta alam. Tujuh pendaki tersebut, Gilang, Aryo, Adit, Fani, Yesi, Ulfa, dan Melinda. (Ade Taufik)*

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x