Banten, Potensi Pariwisata Terpendam

30 November 2020, 22:46 WIB
potensi wisata pantai di kabupaten lebak /

Wisata alam seperti pegunungan, air terjun atau pantai, merupakan destinasi yang kini paling digemari para wisatawan. Pemanfaatan alam sebagai destinasi wisata di daerah, pada kenyataannya belum mendapat perhatian khusus pemerintah daerah.

Padahal pengelolaan objek wisata yang baik, juga akan menjadi dan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) kabupaten/Kota.

Salah satu daerah yang memiliki potensi lengkap sebagai destinasi wisata, adalah Banten. Bukan hanya kekayaan alamnya, namun letak geografisnya yang persis bersebelahan dengan Ibukota Negara.

Jika menilik wisata alam yang kini digemari para wisatawan, daerah paling Barat pulau Jawa ini memiliki daerah pegunungan, air terjun hingga pantai yang terbentang luas. Namun potensi itu, terbilang masih terpendam.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisatawan dari dalam dan luar negeri ke Provinsi Banten mencapai belasan juta orang per tahun. Dari kurun lima tahun dari 2014 sampai dengan 2018, BPS mencatat wisatawan nusantara yang datang ke Banten mencapai 81.9992.617 kunjungan.

Dengan rincian 13. 151. 877 pada 2014, 14.118. 787 pada 2015, 15.876.353 pada 2016, 20.863.460 pada 2017, dan 17.982.140 pada 2018. Sedangkan wisatawan mancanegara mencapai 1.824.516, yang terdiri atas 242.233 pada 2014, 125 162 pada 2015, 281 758 pada 2016, 848 360 pada 2017, 327 003 pada 2018.

Angka tersebut, berada di atas provinsi lainnya di Pulau jawa seperti Jawa Timur yang selama ini beken dengan Kota Surabaya-nya. Pada tahun 2018 misalnya, kunjungan wisatawan mancanegera ke Jawa Timur mencapai 322.965 kunjungan atau dibawah Provinsi Banten dengan 327.003 pada tahun yang sama.

Dengan tingkat kunjungan wisatawan tersebut, jelas berdampak terhadap sektor ekonomi lainnya yang menjadi penunjang pariwisata di Banten, salah satunya adalah sektor perhotelan yang menjadi salah satu obyek pajak daerah. Tingkat hunian hotel di Banten, rata-rata mencapai 4,8 juta kedatangan per tahun.

Bayangkan jika sektor pariwisata di Banten dimaksimalkan dengan baik. Dengan potensi alam yang ada, Banten memiliki daya tarik yang selama ini dicari wisatawan yang gemar dengan pegunungan, air terjun atau pantai.

Soal pantai, Banten tak perlu lagi diragukan akan potensi dan keindahannya. Pantai Anyer, Carita, hingga Sawarna, adalah deretan keindahan yang tak perlu lagi diperdebatkan.

Pada tahun 2020 ini di tengah pandemi Covid-19, tercatat 11 juta wisatawan datang ke Banten dengan rata-rata kunjungan di atas 1 juta per bulan. Pada September misalnya, mencapai 1,9 juta dan Agustus 1,6 juta wisatawan.

Tingkat hunian kamar hotel berbintang pada September 2020, juga mencapai 37,97 persen atau naik 1,92 poin dibanding bulan sebelumnya, dengan lama inap naik dari 1,4 atau naik 0,24 dari tahun lalu.

Wisata ziarah

Semua itu, belum dengan potensi lainnya yang tidak dimiliki daerah lainnya. Banten sebagai daerah yang dikenal dengan religiusitasnya, memiliki potensi hebat sebagai destinasi wisata ziarah dengan simbol sakral daerah yakni Kesultanan Banten Lama.

Wisata ini, bisa menjadi peluang yang bisa berdampingan dengan wisata sejarah jika dikemas dan dikembangkan dengan baik. Namun sekali lagi, kemajuan sektor pariwisata tidak hanya sekedar keindahan. Namun butuh dukungan infrastruktur, budaya, dan pemasaran.

Di tengah pandemi Covid-19, hal krusial yang muncul adalah jaminan rasa aman bagi setiap wisatawan yang berkunjung.Hal itu, berkaitan dengan kegiatan simulasi Protokol Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan (Protokol 3K).

Sebab, pariwisata tidak akan berkualitas kalau tidak memberikan rasa aman bagi pengunjung atau wisatawan. (Astariadi Kurniawan, Mahasiswa Pascasarjana STP Trisakti)***

Editor: Kasiridho

Tags

Terkini

Terpopuler