KABAR BANTEN - Kunjungan wisatawan ke destinasi wisata Pantai Anyer Kabupaten Serang hingga Carita Pandeglang mulai menggeliat dalam beberapa pekan terakhir menyusul telah dibukanya objek wisata secara terbatas karena masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Dalam pantauan Kabar Banten sejumlah pantai di Pantai Anyer dan Carita dengan kapasitas yang dibatasi 25 persen terisi oleh wisatawan pada Sabtu 18 September 2021.
Namun ada sejumlah wisatawan yang ingin ke Pantai Anyer ada yang harus diputar balik saat pantai sudah terisi 25 persen dari kapasitas yang disediakan.
Baca Juga: Serunya Melihat Liburan Artis Pemeran 'Denok' Tukang Ojek Pengkolan di Pantai Anyer Kabupaten Serang
Di lokasi pantai geliat ekonomi juga mulai dirasakan pedagang makanan dan minuman maupun jasa sewa perahu ban dan lainnya.
"Alhamdulillah sudah mulai normal lagi. Pengunjung pantai ramai saat akhir pekan," tutur Tarmi, seorang pedagang yang juga menyediakan jasa tikar untuk pengunjung tersebut.
Seorang pengunjung Kurniawati mengaku datang bersama keluarganya untuk menikmati suasana pantai.
Baca Juga: 6 Hotel di Kawasan Anyer Cinangka Kabupaten Serang Tutup Selama PPKM, Sekarang Begini Kondisinya
"Kan sudah lama ga liburan ke pantai. Anak-anak sangat senang. Mudah-mudahan kondisi terus berangsur normal dan pengunjung tidak lagi dibatasi. Kasihan yang sudah jauh-jauh tapi harus diputar balik," katanya.
Diketahui sejak pandemi Covid-19, sektor pariwisata mengalami keterpurukan.
Menparekraf Sandiago Uno optimistis bahwa sektor pariwiata ini akan pulih.
Selain vaksinasi dan protokol kesehatan, Menparekraf juga telah menyiapkan lima langkah strategis untuk mendorong pemulihan ekonomi kreatif dan pariwisata.
Baca Juga: Rekomendasi Villa di Anyer, Cocok untuk Liburan Bersama Keluarga Besar
Pertama, peningkatan kapasitas SDM yang berbasis pada kualitas dan berkelanjutan lingkungan.
“Ini yang sedang kita persiapkan secara 360 derajat,” kata Sandiaga dikutip dari laman resmi Kemenparekraf.
Kedua, revitalisasi destinasi dan infrastruktur ekraf. Ketiga, peningkatan resiliensi dan daya saing usaha, melalui pemberian insentif, akses permodalan, sertifikasi usaha, dan CHSE.
Keempat, inovasi produk dan jasa yang lebih berkualitas dan berkearifan lokal.
Sedangkan kelima, pemulihan dan perluasan pasar, melalui program BeliKreatifLokal, Bangga berwisata #DiIndonesiaAja, serta pemasaran produk ekraf.***