Mengenal Sultan Abul Mafakhir, Sultan Banten Ke-4, Disebut Rajanya Sufi Banten yang Pimpin Banten Paling Lama

- 12 Oktober 2021, 14:39 WIB
Tempat bersemayam Sultan Abul Mafakhir bersama keluarga Sultan lainnya yang letaknya berada di depan mesjid Kenari.
Tempat bersemayam Sultan Abul Mafakhir bersama keluarga Sultan lainnya yang letaknya berada di depan mesjid Kenari. /Kabar Banten/Frely Rahmawati

KABAR BANTEN - Sultan Abul Mafakhir merupakan Sultan Banten ke-4 yang berkuasa sebagai raja.

Sultan Abul Mafakhir ini merupakan putera dari Sultan Muhammad Pangeran Ratu ing Banten atau Sultan Maulana Muhammad dan Nyimas Ratu Ayu Wanagiri.

Menariknya dari Sultan Abul Mafakhir ini, beliau merupakan putra mahkota yang paling lama memimpin Banten.

Baca Juga: Perkembangan Seni Patingtung, Bermula Iringi Sabung Ayam Sultan, Kode Warga Berkumpul

Berdasarkan penjelasan kenadziran Masjid Kenari Ustaz Effendy Chaniago, sejak masih bayi, yakni pada usia 5 bulan, Sultan Abul Mafakhir ini sudah diangkat menjadi Sultan.

"Beliau ini, ya anak tunggal, putera pertama, yang merupakan putera mahkota, karena sedari masih bayi sudah ditinggalkan," ujar Ustaz Effendy Chaniago.

Adapun untuk menjalankan roda pemerintahannya karena saat itu masih bayi, Sultan Abul Mafakhir ini di bantu oleh saudaranya.

Untuk itu, yang memegang roda pemerintahan saat Sultan Abul Mafakhir masih bayi adalah Mangkubumi Raksanegara.

"Mangkubumi Raksanegara ini ya ada kaitan keluarga dengan Sultan dan dipegang sampai tahun 1630 an," kata Ustaz Effendy Chaniago kepada wartawan Kabar Banten.

Sebagaimana disebutkan diatas, bahwa Sultan Abul Mafakhir ini berkuasa paling lama yakni selama 51 tahun itu.  

Berkuasanya selama 51 tahun itu, terhitung sejak Sultan Abul Mafakhir lahir hingga wafat yakni sekira tahun 1596-1647 an.

Adapun untuk kehidupan pribadinya, berdasarkan pemaparan dari Ustaz Effendy Chaniago, Sultan Abul Mafakhir ini memiliki banyak istri, dan memiliki anak sebanyak 39 anak.

Anak pertama dan juga putera mahkota dari Sultan Abul Mafakhir adalah Sultan Abul Maali Ahmad yang merupakan ayah dari Sultan Ageng Tirtayasa.

Yang menarik dari Sultan Abul Mafakhir selain merupakan Sultan paling muda dan paling lama, Sultan Abul Mafakhir ini merupakan raja Banten yang mendapat gelar Sultan dari Mekah.

Selain itu, dilansir kabarbanten.pikiran-rakyat.com dari laman repository.uinjkt.ac.id, Sultan Abul Mafakhir juga disebut sebagai rajanya sufi Banten.

Baca Juga: Sinopsis Film Kepahlawanan Sultan Agung: Tahta, Perjuangan dan Cinta

Lalu, mengapa dikatakan sebagai raja sufi Banten, dalam penjelasan jurnal yang disusun oleh Agus Prasetyo, ada beberapa hal yang menyebabkan Sultan Abul Mafakhir menyandang gelar sebagai rajanya sufi Banten.

Pertama, Sultan Abul Mafakhir ini berhasil mengembalikan kedudukan Banten sebagai salah satu kerajaan besar di Nusantara yang mampu menciptakan stabilitas ekonomi dan politik di Kerajaan Banten.

Kedua, Sultan Abul Mafakhir ini memiliki ketertarikan terhadap 'doktrin insan kamil' yang mana doktrin insan kamil sendiri merupakan sumber dari konsep Raja Sufi.

Atas dasar itulah, Sultan Abul Mafakhir pun memerintahkan untuk menyalin kitab al-Insan al-Kamil karya alJili dan membaca Nasihat al-Muluk karya al-Ghazali.

Lebih lanjut, berbicara mengenai Sultan Abul Mafakhir, sebagai seseorang dengan masa kepemimpinan cukup lama, pada masanya beliau berhasil membangun sebuah mesjid yang difungsikan sebagai tempat istirahat pada Sultan dari hiruk pikuk berbagai aktivitas Kesultanan.

Sebagaimana diberitakan kabarbanten.pikiran-rakyat.com sebelumnya, masjid kenari yang terletak di kampung kenari ini, hingga sekarang bangunannya masih berdiri kokoh dengan beberapa tambahan bangunan yang diperluas.

Dalam bangunan masjid kenari sendiri, bangunan asli yang ukurannya cukup kecil masih berdiri, mimbar dalam masjid juga masih ada.

Selain itu, peninggalan sejarah yang masih ada dan dirawat dalam masjid Kenari adalah bedug, termasuk juga pedang masih ada.

Uniknya lagi, tepat di depan mesjid kenari ini, terdapat tempat penguburan, yang juga tempat bersemayam Sultan Abul Mafakhir beserta anggota keluarga Kesultanan lainnya, termasuk prajurit dan juga warga sekitar.

Baca Juga: Masjid Kenari, Masjid Tertua ke-3 di Banten, Dibangun Sultan Abul Mafakhir Sebagai Tempat Peristirahatan

Yang unik dari komplek makam masjid Sultan Kenari ini, terlihat bangunan yang megah dan berdiri kok, yang menampilkan nuasa peninggalan sejarah masa lalu yang masih sangat melekat.  

Di pintu gerbang menjuju ke makam tersebut, terdapat bangunan yang tersusun dari bata-bata yang menjulang keatas yang tersusun rapih, kokoh dan kuat.  

Setelah menaiki tangga, dan memasuki pintu gerbang atau bisa dikatakan gapura makam, maka akan memasuki area pemakaman, selanjutnya, di paling ujung jalan, ada tempat kecil seperti rumah, disitulah tempat bersemayamnya Sultan dan putra-putra Sultan lainnya.***

Editor: Yandri Adiyanda


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x