Festival tersebut awalnya diadakan dengan tujuan agar seniman khususnya silat tidak berhenti berkarya walau pandemi.
"Tapi tetap latihan makanya dibuat, sambil melihat perkembangan silat di dunia. Karena di Eropa Australia itu sumber dari Indonesia pola geraknya," ucapnya.
Dalam ajang tersebut peserta yang juara tidak mendapatkan bantuan biaya namun ada piagam dari Belanda.
Seharusnya jika tidak ada Covid-19 mereka yang juara diundang datang ke Belanda.
"(Pesertanya yan ikut silat Kaserangan) Ada dari SD Cimanggu, Mts 4 Anyer, SMK 1 Anyer, SMP 1 Anyer, total 20 orang karena ada beberapa kelas. Sama pemusik 10 orang, tampil di mercusuar Anyer shooting nya," katanya.***