"Karena silat Kaserangan awalnya dikemas bupati Serang dari 40 paguron yang hidup di Kabupaten Serang dengan jurus masing masing jadi setiap Paguron berikan jurus, jadi tidak ada gerakan diulang. Itu kriteria jadi patokan silat internasional," katanya.
Kedua Wirahma, dalam Silat Kaserangan ada dua kategori musik yang khas. Yakni patingtung yang hanya ada di Serang, kemudian pola pukulannya dan karakter musiknya khas Banten.
Serta adanya kendang gede, alat musik tersebut umum namun karena Silat Kaserangan punya gerak berbeda akhirnya musiknya pun variatif.
Ketiga Wirupa, bagaimana kearifan lokal berupa kostum yang dipakai saat lomba. Dimana Kabupaten Serang punya batik Kaserangan, kemudian dipadukan dengan pakaian silat.
"Jadi walau pakaian silat sama sama hitam tapi ada khasnya," ucapnya.
Keempat Wirasa, dimana dalam silat tersebut yang dilihat adalah gerak dan kecepatannya.
"Wirasa itu bagaimana mengekspresikan gerak," katanya.
Baca Juga: Setelah Pencak Silat, UNESCO Akui Pantun Sebagai Warisan Budaya tak Benda
Beni mengatakan, ajang tersebut diadakan karena silat sudah menjadi kekayaan dunia yang ditetapkan UNESCO.