Prasasti Cidanghiyang Munjul, Pujian bagi Raja Purnawarman

- 24 November 2017, 23:15 WIB
15-jejak
15-jejak

Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu yang pernah berjaya sekitar abad ke-4 sampai abad ke-5 Masehi di Barat Pulau Jawa ini konon merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan dan bukti-bukti sejarah yang menegaskan keberadaannya di masa lalu. Dikutip dari laman bantensite.blogspot.co.id, bukti-bukti sejarah tersebut bisa diketahui melalui catatan atau sumber-sumber dan peninggalan-peninggalan yang tersebar di sekitarnya, salah satunya seperti prasasti yang ditemukan di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten tepatnya di tepi Sungai Cidanghiyang. Prasasti yang dipahatkan pada batu alam dengan ukuran 3x2x2 meter ini merupakan 1 dari 7 prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara atau Kerajaan Taruma yang ditemukan di Nusantara. Prasasti ini bukanlah satu-satunya prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara. Karena, selain Prasasti Cidanghiyang/Munjul masih ada sekitar 6 prasasti lainnya yang ditemukan di tempat berbeda di antaranya Prasasti Tugu, Prasasti Kebon Kopi, Prasasti Jambu, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Pasir Awi dan Prasasti Muara Cianten. Prasasti Munjul atau Prasasti Cidanghiyang ini dilaporkan pertama kali kepada Dinas Purbakala sekitar tahun 1947 oleh Toebagus Roesjan. Namun, prasasti ini baru diteliti kemudian sekitar tahun 1954. Prasasti Cidanghiyang berisikan sebuah puisi yang mempunyai beberapa baris kalimat dengan huruf pallawa dan dibuat menggunakan bahasa Sansekerta. Puisi tersebut berisikan sebuah pujian dan pengagungan terhadap raja Kerajaan Tarumanegara pada saat itu yaitu Raja Purnawarman. (Endang Mulyana)***

Editor: Kabar Banten


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah