Airnya Jernih Bak Mutiara, Berkilau Biru di Hijaunya Hutan Pedalaman

- 8 Januari 2023, 13:00 WIB
Asli bukan editan, sungai ini berwarna biru karena airnya jernih bak mutiara dan berkilau biru
Asli bukan editan, sungai ini berwarna biru karena airnya jernih bak mutiara dan berkilau biru /Azhari Setiawan/wonderfulimages.kemenparekraf.go.id

KABAR BANTEN – Jika bicara kali atau sungai, pasti yang terlintas di benak anda adalah terkontaminasi pencemaran limbah yang parah.

Jika pun tidak tercemar limbah, pastinya berwarna coklat karena keruh, tapi tidak dengan Kali Biru Warsambin.

Di sungai ini airnya jernih bak mutiara, kontras dengan lingkungan yang serba hijau lantaran berada di hutan pedalaman.

Baca Juga: Makam Eril Viral, Mengeluarkan Mata Air yang Mengalir Deras, Kang Emil Berjanji Tentang Hal Ini  

Sungai ini memang beda dari sungai-sungai lainnya, airnya masih asri dan juga sangat segar.

Di sungai ini airnya jernih bak mutiara, mematahkan segala macam stigma jika sungai di Indonesia rata-rata tercemar.

Sungai yang dikelilingi lingkungan yang serba hijau ini pantas diberi nama Kali Biru Warsambin, karena sungai ini betul betul biru.

Baca Juga: Santuy Beach Kabupaten Pandeglang Banten, Tempat Epik dengan Sunset dan Kerlip Lampu 

Sungai Kali Biru Warsambin berada di hutan pedalaman Kampung Warsambin, Distrik Teluk Mayalibit, Raja Ampat, Papua.

Kali Biru Warsambin telah lama berhasil mencuri perhatian para wisatawan yang hobi pelesiran ke berbagai destinasi wisata.

Bagaimana tidak, sungai ini airnya jernih bak mutiara, saking jernihnya, warna yang nampak bahkan terlihat biru seperti kristal.

Baca Juga: Cerita Rakyat di Balik Penamaan Batu Kuwung Serang Banten, Kisah tentang Penyesalan Pemimpin Kejam dan Bengis 

Lalu, benarkah Kali Biru Warsambin betul-betul mengeluarkan cahaya biru, bagaimana bisa sungai tersebut airnya jernih bak mutiara.

Jangan-jangan foto Kali Biru Warsambin yang banyak tersebar di media sosial hanyalah editan para fotografi.

Untuk membuktikan keindahan Kali Biru Warsambin, YouTube Roadtrip Indonesia datang ke tempat ini untuk mengulasnya.

Baca Juga: Benarkah Sereh Dapat Mengobati Kanker? Ini Fakta dan Penjelasan Medisnya 

Dari konten berjudul Sungai Paling Jernih di Dunia ada di Indonesia II Kali Biru ini, tampak sungai tersebut betul-betul jernih.

Jernihnya warna air sampai memperlihatkan bagian dasar sungai yang berisi bebatuan besar.

Tampilan bebatuan tersebut nampak bisa dilihat dengan mata telanjang, tanpa harus menyelam dan nampak dangkal.

Baca Juga: Ingin Sukses dan Kaya, Coba Mulai dengan 3 Tindakan Ini, Nomor 3 Sering Disepelekan 

Padahal, kedalaman dari sungai Biru Warsambin sendiri diperkirakan mencapai sekitar 5 meter. Sementara itu di beberapa bagian sungai lain ada juga yang memiliki kedalaman sekitar 2-3 meter.

Rupanya, hal yang membuat sungai tersebut betul-betul jernih adalah peraturan ketat yang diterapkan bagi wisatawan yang datang.

Disebutkan bahwa awalnya tidak boleh ada wisatawan yang berenang di sungai tersebut, namun sejak 2016, mulai diperbolehkan aktivitas renang dengan beberapa peraturan.

Di antaranya waktu berenang yang tidak boleh lebih dari 30 menit, kemudian mereka yang ingin berenang juga tidak boleh menggunakan produk pelindung kulit seperti sunblock.

Baca Juga: Menguak Kisah Syekh Jamaluddin, Ulama Besar yang Dimakamkan di Pelabuhan Merak Banten 

Alasan lain terkait aturan ketat tersebut, karena Kali Biru Warsambin telah menjadi tempat yang sakral bagi masyarakat Suku Mayalibit, suku adat setempat.

Saking sakralnya, meski kini sudah diperbolehkan adanya wisatawan yang berenang rupanya juga ada batasan titik.

Detailnya, wisatawan tidak diizinkan berenang di mata air yang terletak di dekat Kali Biru Warsambin, selain demi menjaga kemurnian air, hal tersebut juga merupakan bentuk penghormatan kepada leluhur.

merasakan segarnya air berwarna biru di Kali Biru Warsambin
merasakan segarnya air berwarna biru di Kali Biru Warsambin
 

Untuk dapat berkunjung ke Kali Biru Warsambin, dibutuhkan waktu sekitar satu jam dengan menggunakan speedboat dari Waisai, ibu kota Raja Ampat.

Setelah itu dari muara tempat kapal bersandar, wisatawan perlu melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki ke dalam hutan selama 30 menit dengan jalur jalan setapak.

Untuk bisa masuk dan menikmati keindahan sungai ini ditetapkan tarif yang mahal, yakni di kisaran Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.

Tentu, harga tersebut sangat masuk akal jika mempertimbangkan keindahan dan mengingat tujuan utama untuk mempertahankan kelestariannya.***

Editor: Sigit Angki Nugraha

Sumber: YouTube Roadtrip Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah