Watertoren Rangkasbitung Kabupaten Lebak Banten Segera Dibuka untuk Umum, Begini Sejarahnya

- 18 Januari 2023, 21:49 WIB
Tempat wisata sejarah Watertoren Rangkasbitung Kabupaten Lebak Banten.
Tempat wisata sejarah Watertoren Rangkasbitung Kabupaten Lebak Banten. /Tangkapan layar/Instagram @disbudparlebak

 

KABAR BANTEN – Pemerintah Kabupaten Lebak melalui Disbudpar atau Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan segera menjadikan bangunan Watertoren Rangkasbitung sebagai destinasi atau tempat wisata sejarah di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten, dalam waktu dekat ini.

“Segera dibuka Wisata Sejarah Watertoren Rangkasbitung,” begitu bunyi sebuah poster bergambar bangunan watertoren yang diunggah akun Instagram @disbudparlebak, Jumat 13 Januari 2023 lalu.

Unggahan itu juga dibubuhi keterangan tertulis pada kolom captionnya dengan bunyi, “Watertoren Rangkasbitung merupakan salah satu bangunan cagar budaya di Kabupaten Lebak. Sobat Lunique penasaran gak nih seperti apa keadaannya setelah direvitalisasi?.”

Tidak cukup sampai di situ, akun tersebut juga menyertakan informasi mengenai sejarah Watertoren Rangkasbitung tersebut dari masa ke masa yakni sebagai berikut:

1. 1931

Resmi dibuka pada tahun 1931 dengan nama Watertoren te Rangkasbetoeng 1942 Pada saat Jepang menduduki Rangkasbitung, menara air ini berganti nama menjadi Rangkasbetoeng.

2. 1942

Pada saat Jepang menduduki Rangkasbitung, menara air ini berganti nama menjadi Rangkasbetoeng Suido Syo.

3. 1970

Mulai dari tahun 1970, menara air ini sudah tidak digunakan sesuai fungsinya.

Untuk diketahui, salah satu cagar budaya bersejarah di Kabupaten Lebak yang dibangun sejak zaman penjajahan Belanda mulai direvitalisasi Disbudpar Lebak padaekitar Oktober 2022.

Watertoren ini terletak di Kampung Pasir Tariti, Kecamatan Rangkasbitung, tepat bersebelahan dengan Makam Pahlawan.

Watertoren yang dibangun pada tahun 1931 ini pada saat itu digunakan untuk menyalurkan air bersih dari Gunung Karang ke Residen Rangkasbitung.

Watertoren Rangkasbitung ini ditetapkan sebagai cagar budaya Kabupaten Lebak berbarengan dengan Museum Multatuli dan Rumah Multatuli beberapa tahun lalu.

Salah satu hal yang menarik dari Watertoren Rangkasbitung ini ialah tidak ditemukannya mesin penyalur air. Penyaluran air ada saat itu hanya menggunakan besi dengan ukuran lorong yang cukup besar.***

 

Editor: Kasiridho

Sumber: Instagram @disbudparlebak


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah