Etika Bertamu

- 12 Juni 2019, 14:43 WIB
Nasuha Abubakar
Nasuha Abubakar /

Oleh : Nasuha Abu Bakar, MA

 

Suasana hari raya iedul fitri tahun 1440 hijriyah masih terasa terutama budaya saling berkunjung dari satu rumah ke rumah kerabat, sahabat terlebih ke rumah tetangga terdekat. Walaupun sudah sepuluh hari hari raya itu telah berlalu energi silaturrahim masih sangat kuatbdan melekat menjadi kebiasaan di masyarakat.

 

Sebagian masyarakat ada yang sudah merasakan kehangatan suasana lebaran cukup hanya kumpul kumpul dengan keluarga, misalnya hari pertama berkumpul di rumah orangtuanya seandainya orang tuanya masih ada. Setelah itu baru bersilaturahim ke tempat tinggal Kakak yang paling tua dan seterusnya sesuai kesepakatan awalnya.

 

Ada sebagian masyarakat moment lebaran dijadikan agenda kegiatan "Haul" yaitu memperingati hari wafat orang tuanya yang memang hari wafatnya pada bulan syawal. Maka biasanya nuansanya lebih sakral karena selalu diawali dengan menghatamkan bacaan kitab suci Alquran, dilanjutkan dengan bacaan bacaan dzikir, tahlil dan lain lainnya.

 

Ada sebagian masyarakat suasana lebaran dilanjutkan dengan agenda reuni an bersama teman teman sekelasnya dulu ketika masih duduk di sekolah dasar, ada yang reunian nya seangkatan ketika dusuk di bangku SMP, ada juga reunian seangkatan ketika sudah di SMA dan bermacam macam acara reuni sangat memungkinkan untuk dilakukan di waktu setelah lebaran karena hari harinya masih libur belum beraktivitas terkait dengan kantor dan tempat bekerja masing masing.

Halaman:

Editor: Kabar Banten


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x